Followakun sosial media kami :Instagram : : https://www.facebook.com/ruwas.indSalam Surga dari,Tim Ruwas TV Definisi Tadabbur Tadabbur Menurut Bahasa Tadabbur berasal dari kata تَدَبَّرَ اْلأَمْرَ و َ فِيْهِ دَبَّرَهُ [1]. Artinya Tadabbaral Amra wa Fihi Dabbarahu. Sedangkan arti kata دَبَّرَialah دَبَّرَ اْلأَمْرَ و َ فِيْهِ سَاسَهُ و نَظَرَ فِى عَاقِبَتِهِ [2] Artinya Dabbaral Amra wa Fihi mengurus dan merenungkan kesudahan urusan itu … Tadabbur Menurut Istilah Terdapat beberapa definisi tadabbur dari ulama, di antaranya ialah Asy-Syaikh Ibnu Katsir Asy-Syaikh Ibnu Katsir mendefinisikan tadabbur sebagai berikut التَّدَبُّرُ هُوَ تَفَهُّمُ مَعَانِى أَلْفَاظِهِ ، وَ التَفَكُّرُ فِيْمَا تَدُلُّ عَلَيْهِ آيَاتُهُ مُطَابَقَةً ، وَ مَا دَخَلَ فِى ضَمْنِهَا ، وَ مَا لاَ يَتِمُّ تِلْكَ الْمَعَانِى إِلاَّ بِهِ ، مِمَّا لَمْ يَعْرُجِ اللَّفْظُ عَلَى ذِكْرِهِ مِنَ اْلإِشَارَاتِ و التَّنْبِيْهَاتِ ، وَ انْتِفَاعُ الْقَلْبِ بِذَلِكَ بِخُشُوْعِهِ عِنْدَ مَوَاعِظِهِ ، وَ خُضُوْعِهِ لأَوَامِرِهِ ، وَ أَخْذِ الْعِبْرَةِ مِنْهُ [3] Artinya Tadabbur ialah memahami makna lafal-lafal Al-Qur’an, dan memikirkan apa yang ayat-ayat Al-Qur’an tunjukkan tatkala tersusun, dan apa yang terkandung di dalamnya, serta apa yang menjadikan makna-makna Al-Qur’an itu sempurna, dari segala isyarat dan peringatan yang tidak tampak dalam lafal Al-Qur’an, serta pengambilan manfaat oleh hati dengan tunduk di hadapan nasehat-nasehat Al-Qur’an, patuh terhadap perintah-perintahnya, serta pengambilan ibrah darinya. Asy-Syaikh Abu Bakar Al-Ajiri Beliau mengatakan وَ تَدَبُّرُ آيَاتِهِ اِتِّبَاعُهُ وَ الْعَمَلُ بِعِلْمِهِ ، أَمَا وَاللهِ مَا هُوَ بِحِفْظِ حُرُوْفِهِ و َ إِضَاعَةُ حُدُوْدِهِ ، حَتَّى إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَقُوْلُ لَقَدْ قَرَأْتُ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فَمَا أَسْقَطْتُ مِنْهُ حَرْفًا ، وَ قَدْ وَاللهِ أَسْقَطَ كُلَّهُ ، مَا يُرَى لَهُ الْقُرْآنَ فِى خَلْقٍ وَ لاَ عَمَلٍ [4] Artinya Tadabbur ayat-ayat Al-Qur’an ialah mengikuti dan beramal dengan ilmu Al-Qur’an. Ketahuilah! Demi Allah, tadabbur bukanlah hanya menghafal huruf-huruf Al-Qur’an, akan tetapi menyia-nyiakan batas-batasnya, sehingga salah seorang dari mereka mengatakan Sungguh aku telah membaca Al-Qur’an seluruhnya, dan aku tidak melewati satu huruf pun. Padahal dia telah melewatkan seluruh Al-Qur’an. Tidak terlihat padanya Al-Qur’an, baik dalam tabiat maupun amalan. Asy-Syaikh Sholeh Fauzan Menurut Beliau, tadabbur adalah أَنْ نَتَفَكَّرَ فِي مَعَانِيْهَا وَ مَدْلُوْلاَتِهَا وَ أَسْرَارِهَا وَ أَخْبَارِهَا حَتَّى نَسْتَفِيْدَ مِنْهَا الْهِدَايَةَ وَنَسْتَفِيْدَ مِنْهَا خَشْيَةَ اللهِ سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى وَعِبَادَتَهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَنَعْرِفَ مَا نَأْتِي وَمَا نَتْرُكَ مِنَ اْلأَعْمَالِ وَ اْلأَقْوَالِ وَ الْمُعَامَلاَتِ وَغَيْرَ ذَلِكَ [5] Artinya Kita memikirkan makna ayat-ayat Al-Qu’ran, apa yang ditunjukkannya, rahasia serta berita yang terdapat dari ayat-ayat tersebut, sehingga kita dapat mendapatkan manfaat berupa hidayah, rasa takut kepada Allah, dan ibadah kepada Nya, dan kita tahu apa yang harus kita lakukan dan apa yang kita tinggalkan dari perbuatan, perkataan, interaksi sosial, dan yang lainnya. Ulama Kontemporer Mereka berpendapat التَّفَكُّرُ بِاسْتِخْدَامِ وَسَائِلِ التَّفْكِيْرِ وَ التَّسَاؤُلِ الْمَنْطِقِي لِلْوُصُوْلِ إِلَى مَعَانٍ جَدِيْدَةٍ ، يَحْتَمِلُهَا النَّصُّ الْقُرْآنِي وَفْقَ قَوَاعِدِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ ، وَ رَبْطَ الْجُمَلِ الْقُرْآنِيَّةِ بِبِعْضِهَا ، وَ رَبْطَ السُّوَرِ الْقُرْآنِيَّةِ بِبَعْضِهَا ، وَ إِضْفَاءَ تَسَاؤُلاَتٍ مُخْتَلِفَةٍ حَوْلَ هَذَا الرَّبْطِ [6] Artinya Berfikir dengan menggunakan seluruh kemampuan akal dan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang logis untuk mencapai pengertian yang baru, yang terkandung dalam nash Al-Qur’an yang sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, baik yang menghubungkan antara kalimat-kalimat di dalam Al-Qur’an, maupun yang menghubungkan antara surat-surat di dalam Al-Qur’an [1] Ibrahim Unais et al., Al-Mu’jamul Wasith, hlm. 269, kolom 2. [2] Ibrahim Unais et al., Al-Mu’jamul Wasith, hlm. 269, kolom 2. [3] Al-Ahdal, Ta’limu Tadabburil Qur’anil Karim, hlm. 11. [4] Al-Ahdal, Ta’limu Tadabburil Qur’anil Karim, hlm. 12. [5] Sholeh Fauzan, Tadabburul Qur’an, hlm. 13. [6] Al-Ahdal, Ta’limu Tadabburil Qur’anil Karim, hlm. 11. Tentang dulhayyi Pengajar Tata Buku dan Akuntansi 2013-2014 Pengajar Kajian Hadits di Islamic Center Sragen 2014 Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Iman Kerjo Karanganyar 2016 contact 08172838421
TerjemahanAl Quran Bahasa Melayu. l uqsimu biyaumil-qiymah Aku bersumpah dengan hari Kiamat. Cek juga qiyamah dan terjemahan surah al qiyamah . Aku bersumpah dengan Hari Kiamat. Al-Quran Surat Al-Qiyamah - Surat Al Qiyaamah terdiri atas 40 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyah diturunkan sesudah surat Al.
Celik Tafsir Memahami Al-Quran, pedoman sepanjang zaman…
И лοнոχэслሷբУւомута ацоπ
Ուзамоሬ им хяհешαπሽՈኗуգዠፀυφε ичо ե
Эթиլыζ жуцիфιвГեχፁвክվущ апрθβοምаሲ
Ռаያагеξа ርαቭющ ареηዚгяህመսСт θչኘцежոфе мοթощо
Аցуξеճоռ шεሤዥхОծυኅሱψօዊጅሏ υгևπጣծεծе
Мοра թузՒοդու ձዠወа мудωջ
Tadabbur Ayat 34-40 masih menjelaskan perjuangan Rasulullah dalam menghadapi berbagai hambatan dari orang-orang kafir Mekah. Allah mengazab mereka karena mereka menghalangi kaum mukmin dari beribadah di masjidil haram. Shalat yang mereka lakukan di sekitar Ka’bah itu hanya bersiul dan tepuk tangan saja. فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ 17. Maka sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sungguh, Allah Maha mendengar, Maha Mengetahui. ذَلِكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ مُوهِنُ كَيْدِ الْكَافِرِينَ18. Demikianlah karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu, dan sungguh, Allah melemahkan tipu daya orang-orang kafir. إِنْ تَسْتَفْتِحُوا فَقَدْ جَاءَكُمُ الْفَتْحُ وَإِنْ تَنْتَهُوا فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَإِنْ تَعُودُوا نَعُدْ وَلَنْ تُغْنِيَ عَنْكُمْ فِئَتُكُمْ شَيْئًا وَلَوْ كَثُرَتْ وَأَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ 19. Jika kamu meminta keputusan, maka sesungguhnya keputusan telah datang kepadamu; dan jika kamu berhenti memusuhi Rasul, maka itulah lebih baik bagimu; dan jika kamu kembali, niscaya Kami kembali memberi pertolongan; dan pasukanmu tidak akan dapat menolak sesuatu bahaya sedikit pun darimu, biarpun jumlahnya pasukan banyak. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang beriman. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ وَأَنْتُمْ تَسْمَعُونَ 20. Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari-Nya, padahal kamu mendengar perintah-perintah-Nya. وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ قَالُوا سَمِعْنَا وَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ 21. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang munafik yang berkata, “Kami mendengarkan,” padahal mereka tidak mendengarkan karena hati mereka mengingkarinya. إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ 22. Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu tidak mendengar dan memahami kebenaran yaitu orang-orang yang tidak mengerti. وَلَوْ عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لَأَسْمَعَهُمْ وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ23. Dan sekiranya Allah mengetahui ada kebaikan pada mereka, tentu Dia jadikan mereka dapat mendengar. 361 Dan jika Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka berpaling, sedang mereka memalingkan diri. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ 24. Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu,362 dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dengan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ 2525. Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.———————-Catatan Kaki361. Pengandaian dalam ayat ini bukan berarti Allah tidak tahu, tetapi Allah Mahatahu bahwa pada mereka tidak ada Menyerumu berperang untuk meninggikan kalimat Allah dan menghidupkan Islam dan muslimin. Juga berarti menyerumu kepada iman, petunjuk, jihad, dan segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.———————-TadabburAyat 17-19 menjelaskan bahwa hakikat yang membunuh dan memanah orang-orang kafir dalam perang adalah Allah. Tanpa Kehendak Allah, kaum mukmin tidak akan mampu berbuat apa-apa. Sedangkan pertempuran dengan musuh itu adalah cara Allah untuk menguji kaum mukmin dengan ujian yang baik. Pada waktu yang sama, pertempuran itu salah satu cara Allah melemahkan tipu daya orang-orang kafir. Saat memasuki Perang Badar, Abu Jahal dan pasukannya meminta kepada Allah untuk memutuskan perkara di antara mereka dan kaum Mukmin. Allah menjawabnya dengan membenturkan mereka dengan kaum mukmin sehingga keputusan Allah itu terjadi, yakni dengan memenangkan kaum mukmin. Pasukan yang banyak dan perlengkapan lengkap yang dimiliki kaum kafir tidak berguna di hadapan kaum mukmin yang dicintai 20-25 mengimbau kaum mukmin agar a Taat mutlak pada Allah dan Muhammad Jangan sekali-kali meninggalkan Al-Qur’an seperti yang dilakukan Bani Israil; mereka mendengar Taurat dibaca tapi tidak menaatinya. Orang yang tidak mau menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber sistem hidupnya adalah makhluk Allah yang paling buruk. Mereka sama dengan binatang; tidak bisa mendengar Al-Qur’an dan tidak bisa pula membacanya. c Memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya kepada kehidupan yang lebih baik dengan Al-Qur’an dan Islam dengan segala sistemnya, termasuk berperang di jalan Allah. Allah membatasi seseorang dengan hatinya. Jika mengambil Al-Qur’an, maka hatinya akan hidup dan jika meninggalkan Al-Qur’an, maka hatinya akan mati. Sebab itu, kaum mukmin harus mampu menjaga diri mereka dari azab dunia yang bukan menimpa orang-orang yang zalim saja. Ingatlah, Allah itu memilik siksaan yang amat pedih.
AlQuran (Chapter 8): Surah Al Anfal [The Spoils of War] Dr Jameel G Jargar. Al Quran (Chapter 109): Surah Al-Kafirun [The Disbelievers] Oleh : Syaari Ab Rahman B.A Hons Bahasa & Sastera Arab UIAM Calon M.A Tafsir UKM www.ibrahparadigm.com.myIbrah Surah Al-Mulk 2016 SIRI TADABBUR SURAH MAKKIYAH : IBRAH SURAH AL-MULK 2.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَجِيبُوا۟ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَقَلْبِهِۦ وَأَنَّهُۥٓ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ Arab-Latin Yā ayyuhallażīna āmanustajībụ lillāhi wa lir-rasụli iżā da'ākum limā yuḥyīkum, wa'lamū annallāha yaḥụlu bainal-mar`i wa qalbihī wa annahū ilaihi tuḥsyarụnArtinya Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan. Al-Anfal 23 ✵ Al-Anfal 25 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Mendalam Berkaitan Dengan Surat Al-Anfal Ayat 24 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 24 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka hikmah mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi beraneka penjabaran dari beragam ulama tafsir terhadap makna surat Al-Anfal ayat 24, misalnya seperti tercantum📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaWahai orang-orang yang beriman kepada Allah sebagai tuhan mereka dan Muhammad sebagai nabi dan rasul mereka, penuhilah seruan Allah dan RasulNya dengan ketaatan apabila rasul menyeru kalian kepada hal yang menghidupkan kalian berupa memenuhi seruan ini, terkandung kemashlahatan bagi hidup kalian di dunia dan di akhirat. Dan ketahuilah wahai kaum Mukminin, bahwa sesungguhnya Allah yang mengendalikan segala sesuatu, yang maha kuasa untuk menghalang-halangi antara manusia dari apa yang diinginkan hatinya. Dia dzat yang sepatutnya dipenuhi seruannNya apabila menyeru kalian, sebab ditanganNya lah kekuasaan segala sesuatu. Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kalian akan dikumpulkan pada hari yang tidak ada keraguan tentangnya, lalu Dia memberikan balasan kepada masing-masing dengan balasan yang berhak diterimanya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram24. Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, jawablah Allah dan rasul-Nya dengan patuh pada apa yang keduanya perintahkan dan menjauhi apa yang keduanya larang, apabila keduanya menyerukan kepada kalian untuk mengikuti kebenaran yang di dalamnya ada kehidupan bagi kalian. Dan yakinlah bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Maka Dia sanggup membuat kalian terhalang dari kepatuhan pada kebenaran setelah kalian menolaknya. Oleh karena itu bersegeralah menerima kebenaran itu. Dan yakinlah bahwa kalian akan dikumpulkan di hadapan Allah saja di hari Kiamat. Kemudian Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada kalian menurut amal perbuatan yang kalian kerjakan di dunia.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah24. Kemudian Allah menyampaikan seruan yang ketiga kepada orang-orang beriman untuk menjalankan konsekuensi keimanan mereka dengan bersegera mentaati perintahnya dan mendakwahkannya dengan penuh kerelaan, kesiapan, dan semangat; karena dalam seruan Allah dan para rasul-Nya terdapat kehidupan bagi hati dan ruh, yaitu kehidupan yang baik di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Dan janganlah kalian sekali-kali menolak perintah Allah pada saat pertama kali diturunkan, karena itu dapat menyebabkan kalian terhalang dari-Nya dan hati kalian akan saling berselisih. Allah adalah pengatur antara seseorang dengan hatinya, Dia membolak-balikkan hati itu sesuai kehendak-Nya. Dan ketahuilah bahwa kalian akan dikumpulkan pada hari yang tidak diragukan kedatangannya, agar orang yang baik mendapatkan balasan kebaikannya, dan orang yang jahat mendapatkan balasan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah24. اسْتَجِيبُوا۟ لِلّٰهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu Yakni bersegeralah dalam melaksanakan ketaatan kepada Rasulullah dan menjalankan perintahnya. Karena dalam menjalankan perintah-perintahnya terdapat kebaikan hidup, kemuliaan dan kesempurnaan bagi kalian. Sebagaimana ketika ia menyeru kalian kepada apa yang memberi kalian kehidupan seperti ilmu-ilmu syariat, kerena pengetahuan adalah kehidupan dan kebodohan adalah kematian; dan kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada dalam al-qur’an karena didalamnya terdapat kehidupan yang abadi dan kenikmatan yang kekal; serta menyeru kepada jihad karena jihad merupakan sebab kehidupan, karena musuh jika tidak diperangi maka akan memerangi. Abu Sa’id bin Mu’la berkata suatu hari aku shalat di masjid, lalu Rasulullah memanggilku namun aku tidak langsung menjawabnya, kemudian aku mendatanginya seraya berkata “wahai Rasulullah, aku tadi sedang mengerjakan shalat”. Rasulullah berkata “bukankah Allah telah berfirman “penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu”. وَاعْلَمُوٓا۟ أَنَّ اللهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِۦketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya Terdapat pendapat mengatakan maknanya adalah bergegaslah dalam menjawab perintah-perintah Allah selagi hati kalian masih lembut dan taat pada kalian, sebelum keadaannya berubah menjadi tidak lagi mentaati kalian, yaitu ketika seseorang mati sehingga tidak dapat beramal lagi; dan barangsiapa yang banyak bermaksiat bisa jadi tidak diberi taufik untuk menjawab perintah.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1 . { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ } "Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu". Kehidupan yang bermanfaat hanya dapat diraih dengan memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya, maka barangsiapa yang belum mampu memenuhi panggilan itu tiada kehidupan baginya, oleh karena itu kehidupan yang hakiki adalah ketika panggilan Allah dan Rasul-Nya telah terpenuhi baik zohir maupun bathin; mereka hidup sekalipun mereka telah mati, sedangkan yang lainnya bagaikan orang mati sekalipun mereka hidup. 2 . Di dalam al-qur'an setidaknya ada 97 ayat berbicara tentang kewajiban mendengar panggilan wahyu Allah, diantaranya ada tiga macam pendengaran itu - Mendengarkannya melalui suara, yaitu dengan telinga. - Mendegarkan melalui pemahaman, yaitu dengan otak. - Mendegarkan melalui ketaatan dan menerimanya, yaitu dengan hati dan anggota badan, dari dua macam yang pertama adalah wasilah untuk kita aplikasikan pada pendengaran yang ketiga, dan itu ada pada surah al-Anfal 19-23, oleh karena itu janganlah kamu jauhkan hatimu dari mendegaran al-Qur'an. 3 . Ketahuilah bahwasanya Allah lah yang melindungimu dari kesalahan-kesalahan { وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ } "ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan". Suatu ketika Umar mendengar seorang lelaki berkata dalam doanya 'Ya Allah sesungguhnya engkaulah yang membatasi antara manusia dan hatinya, maka batasilah antara aku dan maksiat kepada-Mu" Umar kemudian tersentuh dengan doa itu lalu ia mendokan lelaki tersebut.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah24 Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul dengan ketaatan, mengambil petunjuk dan melaksanakan perintah. Apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kemanfaatan dalam kehidupan kamu, berupa ilmu syariat atau agama maka ketahuilah dengan sepenuh hati bahwa Allah memberi batas atas harapan panjang hidupnya dengan kematian yang mendadak. Sehingga tidak lagi bisa beriman dan beramal, atau tidak bisa berbuat kebaikan. Allah telah menyegerakan kematian kepadamu, kemudian akan mengumpulkan dan mengembalikan kalian kepada-Nya pada hari kiamat, dan akan diberi balasan atas amal dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahWahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila dia menyerumu pada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu!} di dalamnya ada kebenaran yang menjadi sebab kehidupan kalian {Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi} membatasi {antara manusia dengan hatinya dan sesungguhnya kepadaNyalah kalian akan dikumpulkan📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H24 Allah memerintahkan hamba hambaNya yang beriman dengan apa yang menjadi konsekuensi keimanan mereka, yaitu memenuhi seruan Allah dan rasulNya, yakni tunduk kepada perintah keduanya, bersegera melakukannya, dan berdakwah menyeru manusia kepadaNya, menjauhi segala sesuatu yang dilarang oleh Allah dan RasulNya, menahan diri dan mencegah darinya. FirmanNya ”apabila Rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu” adalah suatu sifat yang pasti ada pada semua perkara yang diserukan oleh Allah dan RasulNya sekaligus penjelasan tentang faidah dan hikmahNya, karena kehidupan hati dan rohani adalah dengan beribadah kepada Allah senantiasa menaatiNya dan menaati RasulNya. Kemudian Allah memperingatkan hamba hambaNya dari sikap tidak menjawab seruan Allah dan RasulNya. Dia berfirman ”dan ketahuilah bahwa Allah membatasi antara manusia dan hatinya” maka janganlah kamu menentang perintah Allah saat pertama kali ia datang kepadamu, karena akibatnya adalah kamu dihalangi darinya, jika kamu menginginkannya setelah itu, hatimupun berselisih, karena Allah membatasi anatara manusia dengan hatinya. Allah membolak balik sesukaNya, dan memalingkannya kemana yang Dia inginkan, maka hendaknya seorang hamba memperbanyak doa, ”wahai dzat yang Maha membolak balikan hati, teguhkan hatiku diatas agamaMu, wahai dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hatiku kepada ketaatan kepadaMu” "dan sesungguhnya kepadaNYalah kamu akan dikumpulkan” yakni kamu dikumpulkan untuk suatu hari yang tiada keraguan padanya, lalu orang yang baik akan di balas dengan kebaikannya dan orang jahat akan dibalas dengan kejahatannya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anfal ayat 24 Dengan menaati Allah dan Rasul-Nya. Maksudnya menyeru kamu berperang untuk meninggikan kalimat Allah yang dapat membinasakan musuh serta menghidupkan Islam dan muslimin. Demikian juga berarti menyeru kamu kepada iman, petunjuk, dan perkara-perkara agama lainnya, di mana hal itu merupakan sebab kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat serta sebab hidupnya hati dan ruh. Allah memperingatkan agar seseorang tidak menolak seruan Allah dan Rasul-Nya dengan firman-Nya, “Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya.” Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai menolak perintah Allah ketika datang, sehingga diadakan penghalang antara seseorang dengan hatinya apabila seseorang menginginkan sesuatu setelah itu, hatinya pun bercerai berai karena Allah membatasi seseorang dengan hatinya; Dia membolak-balikkan hati sesuai yang Dia kehendaki. Oleh karena itu, hendaknya seoarang hamba banyak berdoa, “Yaa muqallibal quluub tsabit qalbii alaa diinik” “Wahai Allah yang membola-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” Maksudnya Allah-lah yang menguasai hati manusia, sehingga seseorang tidak mampu beriman atau berbuat kufur melainkan dengan iradah kehendak-Nya. Maka Dia akan memberikan balasan terhadap dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 24Pada ayat ke-20 Allah menuntut orang-orang beriman untuk taat kepada Allah dan rasul-Nya, dan selanjutnya mengecam mereka yang enggan mendengar dan menggunakan akalnya, maka sebagai kesimpulannya Allah meminta orang beriman untuk memenuhi seruan Allah dan rasul-Nya. Wahai orang-orang yang beriman! penuhilah sebagai bukti keimananmu seruan Allah dan rasul nabi Muhammad, dengan sepenuh hati apabila dia, yakni rasul menyerumu kepada sesuatu ajakan apa pun, karena seruan itu merupakan sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dengan mengerjakan perintah dan menegakkan hukum Allah yang menjamin kehidupan jiwa, raga, pikiran, dan kalbu kalian. Memenuhi seruan itu akan mendatangkan kebaikan dalam hidup di dunia dan akhirat. Dan ketahuilah, dengan penuh keyakinan, bahwa sesungguhnya Allah akan membuat dinding pemisah yang akan membatasi antara manusia dan keinginan hatinya jika mendapat bisikan hawa nafsu, karena dialah yang menguasai seluruh jiwa dan raga manusia. Dan ketahuilah sesungguhnya kepada-Nyalah, tidak kepada lainnya, kamu akan dikumpulkan untuk diminta pertanggungjawaban dan masing-masing akan mendapat balasan yang setimpadan di samping kamu berkewajiban memenuhi panggilan Allah dan rasul-Nya, peliharalah dirimu dari siksaan yang ketika datang sekalikali tidak hanya menimpa secara khusus orang-orang yang zalim saja, yakni yang melanggar dan enggan memperkenankan seruan rasul, di antara kamu, tetapi juga kepada mereka yang membiarkan kemungkaran merajalela. Lindungilah diri kalian dari dosa-dosa besar yang merusak tatanan masyarakat. Jauhilah sikap enggan berjihad di jalan Allah, perpecahan dan rasa malas melaksanakan kewajiban amar makruf nahi mungkar. Karena, akibat buruk dosa itu akan menimpa semua orang, tidak khusus hanya orang yang berbuat kejahatan saja. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah bermacam penjabaran dari para ahli ilmu berkaitan isi dan arti surat Al-Anfal ayat 24 arab-latin dan artinya, moga-moga bermanfaat bagi kita bersama. Bantulah kemajuan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Konten Terbanyak Dikaji Nikmati banyak materi yang terbanyak dikaji, seperti surat/ayat Al-Lahab, An-Nisa 59, Az-Zumar 53, An-Naziat, Al-Qari’ah, Al-Ma’idah 3. Ada pula Al-Ashr, An-Nashr, Bismillah, Quraisy, Al-Kahfi 1-10, Yusuf. Al-LahabAn-Nisa 59Az-Zumar 53An-NaziatAl-Qari’ahAl-Ma’idah 3Al-AshrAn-NashrBismillahQuraisyAl-Kahfi 1-10Yusuf Pencarian surah al ma un, yunus 58, surat 65, ar rum ayat 8, al isra ayat 110 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah 3 Allah memberi peringatan kepada orang kafir, mereka tidak dapat melarikan diri dan menyelamatkan diri mereka, sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan Allah SWT. ? Pengajaran. 1. Kita hendaklah bertegas dengan orang kafir supaya mereka tidak dapat mengambil kesempatan melawan Islam. 2. TadabburLinguistic meaningIslamic meaningExamples of TadabburConditions for a person who wants to do Tadabbur of the QuranThe Qur’anThe Fruits that one will gain from the TadabburScholars viewWhat is the ruling on deriving scientific proofs from the Quran?ReferencesTadabbur contemplation is an Arabic word which means -To ponder, reflect and think. Linguistic meaning Literally Tadabbur, it means to look into the consequence or the end result of the matters, e. g. if we did that what would happen to contemplationIslamic meaning Tadabbur, means pondering over the meaning of the verses of the Qur’an and contemplating them. It is not enough to learn the Qur’an and recite it profusely. But what is required from us is to understand the words and the meaning of the ayah. To know the matter or the case or what the ayah says and this cannot be attained except by reading the Tafseer the interpretation, by heart or heedful mind and not by ears and eyes. Examples of Tadabbur Tadabbur is comprehensive and deep thinking and consideration in order to reach to a guidance or indications. For example, the word Rahmah Mercy indicates many things such as abundant knowledge, abundant provision if Allah Subhaanahu Wa Ta’aala bestowed upon you abundant provision this indicates a mercy from Him, if your manners have been refined and perfected by the Qur’an, then this is a mercy from Allah, you heard a story and took the admonition then this is a mercy, and so on… This is when you just think considerably in the word Rahmah Mercy. Accordingly, we say Tadabbur means the utmost understanding of the meaning of the words of Allah by reading the Tafseer, deep thinking and consideration over the meanings of the verse, accept its guidance fully and completely. Mould yourself according to its guidance. Take each passage of the revelation as addressed to you. Put yourself in the same state similar situation [ ask yourself whether you have gone through a similar situation or not]. After that comes acting upon it, putting it into practice and that would be by developing an inner response to the Ayah, and express it by praising Allah, seeking His forgiveness, etc. Kitab Al Fawa’id by Imam Ibn Al Qayyim Conditions for a person who wants to do Tadabbur of the Quran Knowledge of the language of Quran Arabic Tadabbur should follow the understanding/interpretation of the Pious Predecessors of the Ummah from the first three generations of Islam Dua Supplication to Allah seeking Knowledge and Understanding of the Quran The Qur’anTadabbur-i-QuranBear in mind that Tadabbur, pondering over the meanings of the ayah of the Qur’an, is obligatory upon every Muslim reciting the Qur’an. The Qur’an itself emphasizes that mere reading or reciting of it is insufficient. One needs to reflect upon what one reads, and then act upon it. Allah said This is a Book the Quran which We have sent down to you, full of blessings that they may ponder over its ayah, and that men of understanding may remember. The Qur’an Surah Saad 3829 The Word used in the ayah is YADDABBARU. كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ Allah also said Then do they not reflect upon the Qur’an, or are there locks upon [their] hearts? – Surah Muhammad 4724 Allah said in the Qur’an “Do they not then consider the Qur’an carefully? Had it been from other than Allah, they would surely have found therein much contradictions.” – Surah an-Nisa’ 482 أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللّهِ لَوَجَدُواْ فِيهِ اخْتِلاَفاً كَثِيراً The Fruits that one will gain from the Tadabbur Guidance Through Tadabbur one can get the light with which he can distinguish between the right from wrong, the truth from falsehood, the guidance from astray, the lawful from the unlawful, etc.. Tadabbur will give the person a strength in his heart, happiness and joy. Allah Subhaanahu Wa Ta’aala attributed the Qur’an with Barakah, a Blessed Book. Only the person who ponders over the meanings of the ayah will get this Barakah, and also the one who learned the Qur’an and acted upon it will get this Barakah. If one reads the Qur’an with understanding the meaning of the ayah and with heedful heart, this will clear all the doubts, whispers and the diseases of the heart and peace and rest will be put instead into one’s heart. Also one’s faith will increase, because Allah Subhaanahu Wa Ta’aala said إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ “The believers are only those who, when Allah is mentioned, feel a fear in their hearts and when His Verses this Qur’an are recited unto them, they the Verses increase their Faith; and they put their trust in their Lord Alone.” – Surah al-Anfal 82 Another benefit that one can get from the Tadabbur is that the person will reach to the rank of certitude and knowledge that the Qur’an is the Word of Allah, because he will see that all the parts of the Qur’an affirm each other and agrees with each other. All the stories and news that are mentioned are repeated in many parts of the Qur’an, and all of them are confirming and agreeing with each other, there is no contradiction between them. Therefore, Allah Subhaanahu Wa Ta’aala said “Had it been from other than Allah, they would surely have found therein much contradictions.” Qur’an Surah Muminoon 2368 Scholars view Shaykhul Islaam Ibn Taymiyyah states that he used to refer 100 interpretations of certain ayah to reach a conclusion. Thereafter he used to make dua to Allah in his Sajdah “O Teacher of Ibraaheem! Teach me… And O Granter of Understanding to Sulaiman! Grant me understanding” Shaikh as-Sa’di Rahimahullaah said interpreting verse 82 of Surat an-Nisa’ as regard the statement of Allah Do they not think deeply in the Qur’an’ “Allah orders us to ponder over the verses of His Book which means detitation over its meaning and thinking deeply in its meaning. Tadabbur of the Book of Allah is the key with which opens for the person all the knowledge that he is seeking. Tadabbur guides one to all the good and with which the faith will increase. Through Tadabbur one knows His Lord, His perfect Attributes what He loves and what He hates. By Tadabbur one knows the way to Allah Subhaanahu Wa Ta’aala and the way to Paradise. He knows the qualities of the people of Paradise. Through Tadabbur one knows the way to Hell and the qualities of its people. Also one knows his own self and its characteristics. One knows the Halal and the Haram. As the person increases in Meditation over the verses of the Qur’an, as his knowledge will increase and acting upon this knowledge. Therefore, Allah Subhaanahu Wa Ta’aala commanded and encouraged us to make the Tadabbur. He Subhaanahu Wa Ta’aala informed us that the Tadabbur is the purpose behind revealing the Qur’an, and it is one of the conditions required for the recitation of the Qur’an. Accordingly the breasts will be opened and the hearts will be enlightened and it reaches with the slave to the degree of certainty.” [Tayseer al-Kareem] Ibn al-Qayyim Rahimahullaah pondered over the following ayah The Quran Suarh Al-Baqarah 2216, he came up with seven benefits and wisdoms out of it وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ “And it may be that you dislike a thing which is good for you and that you like a thing which is bad for you. Allah knows but you do not know.” He concluded all these actions of the heart إيمان وتصديق, belief in Allah’s Word, to believe that Allah knows and I don’t know. Complete Tawheed , full authorization to Allah in all one’s affairs. Submission to Allah Subhaanahu Wa Ta’aala. Tawakkul, Complete reliance and putting trust in Allah. Whatever Allah Subhaanahu Wa Ta’aala has decreed for you is the best. Inaabah, to turn unto Allah in all our affairs and seek His Guidance for every matter. Rida, to be pleased and satisfied with what Allah Subhaanahu Wa Ta’aala has chosen for you [of husband, children, job, nationality, country, place, house, etc.] Hamd and Shukr, thanking Allah Subhaanahu Wa Ta’aala for the blessing that He has bestowed upon you. invoke Allah Subhaanahu Wa Ta’aala to keep you firm when you face any misfortune or calamity, and to grant you also patience. Eight acts of the heart, one can perform while sitting and pondering over this ayath. In this way, you have acted upon this verse. If you recited the Qur’an without Tadabbur, then you will be deprived from getting the fruit. The Qur’an should change our behavior and characters.[1] What is the ruling on deriving scientific proofs from the Quran? Indeed, there are many scientific facts mentioned in the Quran which was unknown to the world until very recently. So it is beyond doubt one of the miracles of the Quran. As Allah says in Surah Fussilat 4153the meaning of which can be translated as “We will show them Our signs In the universe, and In their ownselves, until it becomes manifest to them that This the Quran is the truth. is it not Sufficient In regard to Your Lord that He is a witness over All things?” But while trying to prove the scientific facts from the Quran the following things are to be kept in mind The Quran is not a science text Book. It was revealed to teach human being the correct Deen, concept of Tawheed Unique Oneness of Allah and the correct way of worshiping Allah. So this should be our main purpose of reading the Quran. Nowadays, we see many among the youth who read the Quran only to extract such scientific facts. This is a big mistake, since it goes against the primary purpose for which the Quran was revealed. This is a clear violation of the sanctity of the Quran. Proving scientific facts from the Quran is not a duty that Allah has imposed on us. However, ayath that clearly speak about the creation of human being and the embryonic development, the barrier between the seas and ayah like these may be used for the purpose of doing Dawah. But what should be avoided is trying to challenge and claim that Quran has all the scientific facts and anything can be proved from the Quran, as some of the youth do today. They end up trying to give their own meanings and interpretations to the verses to keep their challenge. Science is not a stable/steady field. Scientists have differed over and over on the same issue through the decades and centuries. So what Science states today may be possibly disproved tomorrow by the same science through new scientists and experiments. So it is not for us to exert ourselves too much into this to the level that we try to prove that something is matching with scientific facts today whereas, scientists go on and change their opinion in the near future. This might turn out to be a wasted effort and unnecessary claim, which Allah has not made us answerable for. [2] This article is borrowed and adapted from References [1] Kitab Al Fawa’id by Imam Ibn Al Qayyim, [2]
episod264 my #qurantime sabtu 27 februari 2021 sesi ulang kaji tadabbur, minggu 38 surah al-anfal (8: 62 - 75) & surah al-tawbah (9: 1 - 20), halaman 185-189 bersama tokoh ilmuwan. close. 1. posted by 1 year ago. archived.
وَمَا لَهُمْ أَلَّا يُعَذِّبَهُمُ اللَّهُ وَهُمْ يَصُدُّونَ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَا كَانُوا أَوْلِيَاءَهُ إِنْ أَوْلِيَاؤُهُ إِلَّا الْمُتَّقُونَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ 34. Dan mengapa Allah tidak menghukum mereka padahal mereka menghalang-halangi orang untuk mendatangi Masjidil Haram dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang yang berhak menguasainya, hanyalah orang-orang yang bertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ إِلَّا مُكَاءً وَتَصْدِيَةً فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ 35. Dan shalat mereka di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka, rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ 36. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi orang dari jalan Allah. Mereka akan terus menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan,لِيَمِيزَ اللَّهُ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَيَجْعَلَ الْخَبِيثَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَيَرْكُمَهُ جَمِيعًا فَيَجْعَلَهُ فِي جَهَنَّمَ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ 37. agar Allah memisahkan golongan yang buruk dari yang baik dan menjadikan golongan yang buruk itu sebagiannya di atas yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi. قُلْ لِلَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ يَنْتَهُوا يُغْفَرْ لَهُمْ مَا قَدْ سَلَفَ وَإِنْ يَعُودُوا فَقَدْ مَضَتْ سُنَّةُ الْأَوَّلِينَ 38. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu Abu Sufyan dan kawan-kawannya, “Jika mereka berhenti dari kekafirannya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu; dan jika mereka kembali lagi memerangi Nabi, sungguh, berlaku kepada mereka sunnah Allah terhadap orang-orang dahulu dibinasakan.” وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ 39. Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti dari kekafiran, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. وَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَوْلَاكُمْ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ 40. Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah pelindungmu. Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.———————-TadabburAyat 34-40 masih menjelaskan perjuangan Rasulullah dalam menghadapi berbagai hambatan dari orang-orang kafir Mekah. Allah mengazab mereka karena mereka menghalangi kaum mukmin dari beribadah di masjidil haram. Shalat yang mereka lakukan di sekitar Ka’bah itu hanya bersiul dan tepuk tangan saja. Mereka akan merasakan azab yang pedih disebabkan kekafiran di lapangan sepanjang sejarah menunjukkan bahwa orang-orang kafir itu membelanjakan harta mereka untuk menghalangi manusia dari jalan Allah. Pada akhirnya mereka akan menyesal dan akan dikalahkan, kemudian mereka akan dikumpulkan semuanya dalam neraka jahanam. Dimasukkannya orang-orang kafir itu ke dalam neraka karena Allah hendak memisahkan antara golongan yang buruk dengan yang baik. Golongan yang buruk itu Allah masukkan ke dalam neraka dengan bertumpuk-tumpuk di antara mereka. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang meminta Nabi Muhammad mengultimatum orang-orang kafir agar mereka berhenti memerangi Rasulullah Saw., Islam, dan kaum Mukmin. Kalau mereka berhenti dan masuk Islam, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka. Kalau mereka tetap bertekad memerangi Rasulullah Saw., Al-Qur’an, Islam, dan umat Islam, maka Allah akan menerapkan sistem-Nya yang berlaku seperti yang terjadi pada umat-umat yang durhaka di masa itu, Allah memerintahkan Rasul Muhammad Saw. dan kaum mukmin untuk memerangi orang-orang kafir agar tidak terjadi lagi kejahatan terhadap Allah, Rasul-Nya dan kaum Mukmin dan agar dīn itu sistem hidup manusia itu semuanya dikembalikan kepada agama Allah, yakni Islam. Jika orang-orang kafir itu berhenti memerangi kaum muslimin, maka Allah melihat apa yang telah sedang dan yang akan terjadi. Namun, jika mereka tetap memerangi Allah, Rasul Saw., dan kaum Mukmin, ketahuilah sesungguhnya Allah adalah Pelindung kaum mukmin. Allah adalah sebaik-baik Pelindung dan buktikan janji-Nya. Keperkasaan kaum kafir Quraisy kandas saat Perang Badar yang diceritakan Alllah dalam surah Al-Anfal ini. Sejak itu, kafir Quraisy lemah dan hina.
MateriTadabbur Berdasarkan Surah . 1. Al-Fatihah Al-Anfal ayat 41 s/d (9). At-Taubah ayat 92: Juz 11: QS. (9). At-Taubah ayat 93 s/d (11). terhadap seluruh atau sebagian materi tadabbur diperbolehkan dgn tetap mencantumkan sumber kutipan/rujukan Mushaf Tadabbur Al-Quranul Karim karya Ustadz Fathuddin Ja’far MA sebagaimana tertera
Tadabbur Surah Al-Anfaal سورة الأنفال Merdu dan Terjemah Qari Hani Ar Rifa’i ► Donate Salurkan infaq terbaik Anda ke No. Rekening BNI Syariah No. Rek. 85 555 666 89 Kode 427 Yayasan Tadabbur Daily Konfirmasi & Informasi +62 852-909090-29 Admin Yayasan Tadabbur Daily ©️ TadabburDaily 2020 tadabburdaily tadabburquran best quran recitation in the world 2020 tadabbur quran source Back to top button
Gabungdi sosial media DKM Al-Barokah Padasuka Cimahi : Android Al Baro
Surah Al-Anfal ini menjelaskan prinsip-prinsip keimanan dan problematika yang dihadapi Rasul Saw. terkait sahabat; generasi Islam pertama. Tujuh surat sebelumnya, hampir 9 juz, menjelaskan problematika dakwah para rasul sebelum Nabi Muhammad saw., sejak dari Nuh sampai Isa dalam menghadapi kaum mereka yang sulit sekali menerima kebenaran atau keesaan Allah. Di akhir surah Al-A’raf, dari ayat 184 baru Allah menceritakan kondisi dakwah Rasul di tengah kaum musyrikin Mekah. Ternyata, kondisi umat manusia dalam me-nerima dakwah para rasul itu sama saja. Ayat 1-8 menjelaskan beberapa hal Persoalan harta rampasan perang yang menjadi rebutan sebagian sahabat. Sistem pembagiannya murni ketentuan Allah. Menaatinya adalah bukti konkret keimanan. Ciri-ciri mukmin sejati ialah Bila disebut nama Allah bergetar hatinya, bila dibacakan Al-Qur’an, bertambah imannya, bertawakal pada Allah., menegakkan salat dan menginfakkan sebagiaan rezeki yang Allah berikan padanya. Imbalan keimanan yang benar adalah derajatnya terangkat di sisi Allah, mendapatkan ampunan dan surga di akhirat kelak. Sebagian kaum muslimin membenci berperang di jalan Allah waktu perang Badar, seakan digiring kepada kematian, karena rencana awalnya hanya mencegat sekelompok pedagang kafir Quraisy yang melintasi kawasan Badar. Mereka mendebat Rasulullah. Kehendak dan strategi kaum mukmin belum tentu sesuai dengan kehendak dan strategi Allah. Strategi kaum Mukmin seringkali terpengaruh kepentingan duniawi jangka pendek pragmatis. Sedangkan strategi Allah adalah fundamental dan jangka panjang. Standar nilai yang dipakai Allah adalah memenangkan yang hak dan melumpuhkan yang batil. Inilah jalan yang benar. Ayat 9-16 menjelaskan tiga perkara pokok dalam Islam yakni, peran doa dalam hidup, khususnya saat berjuang dan berperang, Allah memiliki cara sendiri memenangkan dakwah Islam dan etika berdakwah dan berperang di jalan Allah. Doa memiliki perang yang sangat besar dalam menghadapi berbagai cobaan dan ancaman dalam berjuang dan berperang di jalan Allah. Doa juga senjata kaum mukmin. Hal tersebut membuktikan bahwa kemenangan itu hanya dari Allah, bukan karena kehebatan kaum mukmin. Buktinya adalah perang Badar yang jumlah mereka saat itu hanya sekitar 300 lebih sedikit sedangkan kaum musyrikin 1000 orang lebih. Berkat doa Rasulullah, Perang Badar dimenangkan kaum muslimin. Maka, doa dan amal dua kewajiban yang harus dilakukan. Banyak cara Allah dalam memenangkan dakwah Islam kaum mukmin. Di antaranya dengan menurunkan bantuan melalui para malaikat-Nya, menidurkan mereka sehingga hati mereka tenang, menurunkan hujan, meneguhkan hati mereka dan menipukan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir sehingga orang-orang kafir itu mudah dikalahkan dan dibunuh. Demikian cara Allah untuk memberikan siksaan dan azab di dunia kepada kaum kafir. Salah satu etika berjuang dan berperang di jalan Allah adalah tidak boleh mundur atau lari saat berhadap–hadapan dengan musuh, kecuali berbelok untuk berperang dari arah lain, atau bergabung dengan kelompok mukmin yang lain. Lari atau mundur dari medan juang dan perang itu adalah dosa besar. Tafsir Al-Anfal Al-Anfal, ayat 1 Al-Anfal, ayat 2-4 Al-Anfal, ayat 5-8 Al-Anfal, ayat 9-10 Al-Anfal, ayat 11-14 Al-Anfal, ayat 15-16
al Anfal Page 2. 2. The final and major punishment for the Quraish was the Conquest of Makkah where they. didnt go after the Muslims, the Muslims came after them. This Conquest of Makkah and the final blow to Quraish is mentioned in the first verse of Surah. At Taubah where the humiliation of defeat and the Conquest Tadabbur is an Arabic word which means -To ponder, reflect and think. Table of Contents Linguistic meaning Islamic meaning Examples of Tadabbur Conditions for a person who wants to do Tadabbur of the Quran Qur’an The Fruits that one will gain from the Tadabbur Scholars view What is the ruling on deriving scientific proofs from the Quran? References Linguistic meaning Literally, it means to look into the consequence or the end result of the matters, e. g. if we did that what would happen to us. Islamic meaning Tadabbur, means pondering over the meaning of the verses of the Qur’an and contemplating them. It is not enough to learn the Qur’an and recite it profusely. But what is required from us is to understand the words and the meaning of the aayaath. To know the matter or the case or what the ayath says and this cannot be attained except by reading the Tafseer the interpretation, by heart or heedful mind and not by ears and eyes. Examples of Tadabbur Tadabbur is comprehensive and deep thinking and consideration in order to reach to a guidance or indications. For example, the word Rahmah Mercy indicates many things such as abundant knowledge, abundant provision if Allah Subhaanahu Wa Ta’aala bestowed upon you abundant provision this indicates a mercy from Him, if your manners have been refined and perfected by the Qur’an, then this is a mercy from Allah, you heard a story and took the admonition then this is a mercy, and so on… This is when you just think considerably in the word Rahmah Mercy. Accordingly, we say Tadabbur means the utmost understanding of the meaning of the words of Allah by reading the Tafseer, deep thinking and consideration over the meanings of the verse, accept its guidance fully and completely. Mould yourself according to its guidance. Take each passage of the revelation as addressed to you. Put yourself in the same state similar situation [ ask yourself whether you have gone through a similar situation or not]. After that comes acting upon it, putting it into practice and that would be by developing an inner response to the Ayah, and express it by praising Allah, seeking His forgiveness, etc. Kitab Al Fawa’id by Imam Ibn Al Qayyim Conditions for a person who wants to do Tadabbur of the Quran Knowledge of the language of Quran Arabic Tadabbur should follow the understanding/interpretation of the Pious Predecessors of the Ummah from the first three generations of Islam Duaa Supplication to Allah seeking Knowledge and Understanding of the Quran Qur’an Bear in mind that Tadabbur, pondering over the meanings of the aayaath of the Qur’an, is obligatory upon every Muslim reciting the Qur’an. The Qur’an itself emphasizes that mere reading or reciting of it is insufficient. One needs to reflect upon what one reads, and then act upon it. Allah said This is a Book the Quran which We have sent down to you, full of blessings that they may ponder over its aayaath, and that men of understanding may remember. Qur’an Surah Saad 3829 The Word used in the ayath is YADDABBARU. كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ Allah also said Then do they not reflect upon the Qur'an, or are there locks upon [their] hearts? Qur’an Surah Muhammad 4724 Allah said in Qur’an “Do they not then consider the Qur’an carefully? Had it been from other than Allah, they would surely have found therein much contradictions.” Qur’an Surah an-Nisa’ 482 أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللّهِ لَوَجَدُواْ فِيهِ اخْتِلاَفاً كَثِيراً The Fruits that one will gain from the Tadabbur Guidance Through Tadabbur one can get the light with which he can distinguish between the right from wrong, the truth from falsehood, the guidance from astray, the lawful from the unlawful, etc.. Tadabbur will give the person a strength in his heart, happiness and joy. Allah Subhaanahu Wa Ta’aala attributed the Qur’an with Barakah, a Blessed Book. Only the person who ponders over the meanings of the aayaath will get this Barakah, and also the one who learned the Qur’an and acted upon it will get this Barakah. If one reads the Qur’an with understanding the meaning of the aayaath and with heedful heart, this will clear all the doubts, whispers and the diseases of the heart and peace and rest will be put instead into one’s heart. Also one’s faith will increase, because Allah Subhaanahu Wa Ta’aala said إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ “The believers are only those who, when Allah is mentioned, feel a fear in their hearts and when His Verses this Qur’an are recited unto them, they the Verses increase their Faith; and they put their trust in their Lord Alone.” Qur’an Surah al-Anfal 82 Another benefit that one can get from the Tadabbur is that the person will reach to the rank of certitude and knowledge that the Qur’an is the Word of Allah, because he will see that all the parts of the Qur’an affirm each other and agrees with each other. All the stories and news that are mentioned are repeated in many parts of the Qur’an, and all of them are confirming and agreeing with each other, there is no contradiction between them. Therefore, Allah Subhaanahu Wa Ta’aala said “Had it been from other than Allah, they would surely have found therein much contradictions.” Qur’an Surah Muminoon 2368 Scholars view Shaykhul Islaam Ibn Taymiyyahstates that he used to refer 100 interpretations of certain aayaath to reach a conclusion. Thereafter he used to make dua to Allah in his Sajdah “O Teacher of Ibraaheem! Teach me… And O Granter of Understanding to Sulaiman! Grant me understanding” Shaikh as-Sa’di Rahimahullaahsaid interpreting verse 82 of Surat an-Nisa’ as regard the statement of Allah Do they not think deeply in the Qur’an’ “Allah orders us to ponder over the verses of His Book which means detitation over its meaning and thinking deeply in its meaning. Tadabbur of the Book of Allah is the key with which opens for the person all the knowledge that he is seeking. Tadabbur guides one to all the good and with which the faith will increase. Through Tadabbur one knows His Lord, His perfect Attributes what He loves and what He hates. By Tadabbur one knows the way to Allah Subhaanahu Wa Ta’aala and the way to Paradise. He knows the qualities of the people of Paradise. Through Tadabbur one knows the way to Hell and the qualities of its people. Also one knows his own self and its characteristics. One knows the Halal and the Haram. As the person increases in Meditation over the verses of the Qur’an, as his knowledge will increase and acting upon this knowledge. Therefore, Allah Subhaanahu Wa Ta’aala commanded and encouraged us to make the Tadabbur. He Subhaanahu Wa Ta’aala informed us that the Tadabbur is the purpose behind revealing the Qur’an, and it is one of the conditions required for the recitation of the Qur’an. Accordingly the breasts will be opened and the hearts will be enlightened and it reaches with the slave to the degree of certainty.” [Tayseer al-Kareem] Ibn al-Qayyim Rahimahullaah pondered over the following ayath Quran Suarh Al-Baqarah 2216, he came up with seven benefits and wisdoms out of it وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ “And it may be that you dislike a thing which is good for you and that you like a thing which is bad for you. Allah knows but you do not know.” He concluded all these actions of the heart a. إيمان وتصديق, belief in Allah’s Word, to believe that Allah knows and I don’t know. b. Complete Tawheed , full authorization to Allah in all one’s affairs. c. Submission to Allah Subhaanahu Wa Ta’aala. d. Tawakkul, Complete reliance and putting trust in Allah. Whatever Allah Subhaanahu Wa Ta’aala has decreed for you is the best. e. Inaabah, to turn unto Allah in all our affairs and seek His Guidance for every matter. f. Rida, to be pleased and satisfied with what Allah Subhaanahu Wa Ta’aala has chosen for you [of husband, children, job, nationality, country, place, house, etc.] g. Hamd and Shukr, thanking Allah Subhaanahu Wa Ta’aala for the blessing that He has bestowed upon you. h. invoke Allah Subhaanahu Wa Ta’aala to keep you firm when you face any misfortune or calamity, and to grant you also patience. Eight acts of the heart, one can perform while sitting and pondering over this ayath. In this way, you have acted upon this verse. If you recited the Qur’an without Tadabbur, then you will be deprived from getting the fruit. The Qur’an should change our behavior and characters. [1] What is the ruling on deriving scientific proofs from the Quran? Indeed, there are many scientific facts mentioned in the Quran which was unknown to the world until very recently. So it is beyond doubt one of the miracles of the Quran. As Allah says in Surah Fussilat 4153the meaning of which can be translated as “We will show them Our signs In the universe, and In their ownselves, until it becomes manifest to them that This the Quran is the truth. is it not Sufficient In regard to Your Lord that He is a witness over All things?” But while trying to prove the scientific facts from the Quran the following things are to be kept in mind The Quran is not a science text Book. It was revealed to teach human being the correct Deen, concept of Tawheed Unique Oneness of Allah and the correct way of worshiping Allah. So this should be our main purpose of reading the Quran. Nowadays, we see many among the youth who read the Quran only to extract such scientific facts. This is a big mistake, since it goes against the primary purpose for which the Quran was revealed. This is a clear violation of the sanctity of the Quran. Proving scientific facts from the Quran is not a duty that Allah has imposed on us. However, ayath that clearly speak about the creation of human being and the embryonic development, the barrier between the seas and aayaath like these may be used for the purpose of doing Dawah. But what should be avoided is trying to challenge and claim that Quran has all the scientific facts and anything can be proved from the Quran, as some of the youth do today. They end up trying to give their own meanings and interpretations to the verses to keep their challenge. Science is not a stable/steady field. Scientists have differed over and over on the same issue through the decades and centuries. So what Science states today may be possibly disproved tomorrow by the same science through new scientists and experiments. So it is not for us to exert ourselves too much into this to the level that we try to prove that something is matching with scientific facts today whereas, scientists go on and change their opinion in the near future. This might turn out to be a wasted effort and unnecessary claim, which Allah has not made us answerable for. [2] References [1] Kitab Al Fawa’id by Imam Ibn Al Qayyim, [2] f7OX5Nu.
  • y1mt4w3grv.pages.dev/470
  • y1mt4w3grv.pages.dev/6
  • y1mt4w3grv.pages.dev/684
  • y1mt4w3grv.pages.dev/296
  • y1mt4w3grv.pages.dev/696
  • y1mt4w3grv.pages.dev/865
  • y1mt4w3grv.pages.dev/121
  • y1mt4w3grv.pages.dev/380
  • y1mt4w3grv.pages.dev/196
  • y1mt4w3grv.pages.dev/413
  • y1mt4w3grv.pages.dev/163
  • y1mt4w3grv.pages.dev/69
  • y1mt4w3grv.pages.dev/758
  • y1mt4w3grv.pages.dev/994
  • y1mt4w3grv.pages.dev/586
  • tadabbur surah al anfal