Caramembuatnya : Haluskanlah semua bahan organik menggunakan blender atau dipotong kecil-kecil. Setelah semua dihaluskan, masukkanlah semua bahan organik ke dalam ember, lalu tambahkan air cucian beras. Setelah semua bahan organik sudah dimasukkan ke dalam ember, langkah selanjutnya yaitu mengaduknya hingga rata kemudian ditutup rapat.
Cara mudah Budidaya Cacing Tanah Jenis Lumbricus Rebulus Untuk Pakan Ikan, Pengolahan Sampah, dan Pupuk Organik Kascing. Kascing yang dihasilkan adalah Pupuk Kompos terbaik bagi tanaman. Pada video kali ini kita mulai dari persiapan awal, dari media cacing sampai penebaran indukan cacing didasari biaya produksi dan perawatan yang murah, perawatannyapun sangat mudah. Dan tidak memerlukan lahan yang harus luas. Budidaya cacing tanah bisa memanfaatkan lahan sempit sekalipun. Cara Ternak cacing tanah bagi pemula dan sederhana ini diharapkan bisa menjadi inspirasi kita semua yaCara Pemberian Pakan Cacing Tanah dari Sisa DapurSayuran Dapur sebagai Pakan Alternatif IkanCara Membuat Pakan Cacing Tanah dengan FermentasiSilahkan tonton video dibawah, jangan lupa subscribe, like, share dan comment ya Tag Andaru Bhumi, bekas cacing, Beternak Cacing Tanah Jenis Lumbricus Rebulus Untuk Pakan Ikan, Budidaya Cacing, budidaya cacing lumbricus rubellus, cacing tanah, cara budidaya cacing tanah, cara membuat pupuk organik, cara ternak cacing tanah, kascing, kompos terbaik, panduan budidaya cacing tanah, Pengolahan Sampah, persiapan awal budidaya cacing, pupuk kascing, pupuk kompos, pupuk organik cair, ternak cacing, ternak cacing biaya murah, ternak cacing tanahNavigasi pos
Bubur pakan ditaburkan rata di atas media, tetapi tidak menutupi seluruh permukaan media, sekitar 2-3 dari peti wadah tidak ditaburi pakan. - Pakan ditutup dengan plastik, karung , atau bahan lain yang tidak tembus cahaya. - Pemberian pakan berikutnya, apabila masih tersisa pakan terdahulu, harus diaduk dan jumlah pakan yang diberikan dikurangi. Cara Budidaya Cacing Tanah Untuk PemulaDaftar Isi1 Cara Budidaya Cacing Tanah Untuk Persyaratan Lokasi Pemilihan Pemeliharaan Cacing Tanah Lumbricus Panen Cacing Share thisCara Budidaya Cacing Tanah – Dalam hal ini ada banyak jenis cacing tanah yang biasa dibudidayakan, akan tetapi sebagian besar cacing tersebut berasal dari famili Megascolicidae dan Lumbricidae. Secara lebih spesifik lagi, jenic cacing tanah yang saat ini biasa dibudidayakan ialah Pheretima, Periony dan Lumbricus. Ketiga jenis cacing ini sama-sama menyukai bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan atau pupuk kandang. Akan tetapi disini pembicaraan yang akan dilakukan lebih berfokus pada jenis cacing Lumbricus Lokasi BudidayaKesuksesan budidaya cacing tanah sangat dipengaruhi oleh cara ternak yang diterapkan. Karena itu peternak cacing Lumbricus Rebellus hendaknya mengetahui cara yang tepat dalam membudidayakan cacaing jenis ini. Salah satu faktor penentu kesuksesan dalam membudidayakan cacing tanah ialah lokasi utama yang harus dipersiapkan ialah tanah yang mengandung banyak zat organik. Bahan-bahan organik tersebut dapat diperoleh dari dedaunan, kotoran hewan atau hewan maupun tanaman yang sudah mati. Dan untuk tempatnya sendiri, kolam yang sudah kering juga bisa dijadikan tempat pembudidayaan yang cukup pertumbuhan cacing tanah berjalan dengan baik, cacing tanah membutuhkan tanah yang agak asam atau tanah yang mengandung pH sekitar 6-7,2. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan terkait dengan cara budidaya cacing tanah ialah kelembaban tanah. Kelembaban tanah yang optimal untuk pertumbuhan cacing tanah ialah sekitar 15-30%, sedangkan suhu yang ideal untuk pertumbuhan dan penetasan ialah sekitar 15-25% Celcius, satu tips lagi yang juga perlu diperhatikan ialah memastikan bahwa tempat pembiakan cacing tanah terhindar dari sinar matahari BibitUntuk memperoleh hasil produksi yang baik diperlukan bibit yang baik. Bibit cacing tanah dapat diperoleh di beberapa tempat, dalam hal ini bisa menggunakan bibit yang memang dijual di pasaran atau dengan mencarinya sendiri di tetapi untuk budidaya dalam skala besar, cara beternak yang tepat ialah dengan mencari bibit cacing tanah dengan membelinya di pasaran. Namun jika baru ingin belajar membudidayakan cacing tanah dan tidak memiliki modal yang cukup besar, mencari bibit cacing tanah di alam juga bisa menjadi alternatif pilihan yang cukup Cacing Tanah Lumbricus RebellusDalam pemeliharaan cacing tanah Lumbricus Rebellus ada tiga hal yang harus diperhatikan. Ketiga hal tersebut ialah pemberian pakan, penggantian media dan proses kelahiran. Untuk pemberian pakan, hendaknya cacing tanah diberi makan satu kali dalam sehari. Banyaknya makanan yang diberikan ialah seberat cacing tanah yang ditanam. Pakan cacing tanah bisa menggunakan kotoran hewan, akan tetapi teknik pemberian pakan juga harus pakan diberikan, hendaknya pakan dibuat menjadi bubur atau bubuk terlebih dahulu. Hal ini bisa dilakukan dengan memblender pakan cacing tanah. Setelah itu pakan ditaburkan secara merata di atas media dan ditutup dengan bahan yang tidak tembus cahaya. Dalam teknik budidaya cacing tanah, penggantian media juga harus dilakukan. Media yang sudah menjadi tanah atau mengandung banyak telur harus diganti dan agar cacing cepat berkembang mak telur, anak cacing dan cacing dewasa harus proses kelahirannya sendiri diperlukan media untuk pembuatan sarang. Media tersebut ialah kotoran hewan, daun-daunan atau buah-buahan, limbah rumah tangga ataupun kertas. Bahan-bahan yang telah tersedia dipotong sepanjang 2,5 cm kemudian ditambahkan dengan air dan diaduk agar merata. Setelah itu barulah bahan dicampur dengan kotoran hewan dengan perbandingan 7030 untuk bahan Cacing TanahKualitas panen cacing tanah dipengaruhi oleh banyak hal, selain teknik beternak, kualitas panen juga dipengaruhi oleh lokasi pembudidayaan. Hasil dari budidaya cacing tanah ini biasanya meliputi dua hal yaitu biomas dan bekas cacing itu sendiri. Cara untuk memanen cacing tanah sangatlah mudah, hanya dengan menempatkan lampu neon atau petromax di atas media, maka cacing tanah akan berkumpul di bagian atas media. Setelah itu, proses pemisahan antara cacing dan media dapat dilakukan dengan dengan adanya ulasan tersebut mengenai Cara “Sukses” Budidaya Cacing Tanah Lumbricus Rubellus dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan JugaCara “Sukses” Budidaya Maggot Untuk Pakan LeleCara “Sukses” Budidaya Cacing Sutra Di Kolam Terpal 1 Persiapan Lokasi Budidaya. Langkah awal yang perlu dilakuakn adalah persiapan lokasi budidaya cacing Lumbricus. Cacing jenis ini sangat menyukai tanah yang bersifat asam ( pH 6 - 7,2 ) dengan banyak bahan-bahan organik di sekitarnya. Anda dapat menggunkan dedaunan kering, kotoran ternak, atau sampah organik lainnya sebagai media cacing. Cara budidaya cacing lumbricus – Cacing Lumbricus adalah salah satu jenis cacing yang memiliki pluang budidaya yang besar. Selain karena mudah dirawat dan dikembangbiakkan, cacing ini mempunyai siklus pertumbuhan yang lebih cebat jika dibandingkan dengan jenis lagi, hingga kini ketersediaan cacing lumbritus masih terbatas dengan harga yang mahal pula. Padahal, kebutuhan akan cacing ini sangatlah meningkat seiring dapat diolahnya cacing Lumbricus menjadi bahan kosmetik hingga obat. Selainitu cacing ini juga bisa dipakai sebagai pakan hewan budidaya lainnya, pelajari hal tersebut pada cara budidaya cacing tanah untuk pakanPanggilan pasar yang demikian itulah yang tidak dapat kita abaikan begitu saja. Peluang meraih keuntungan ekstra dari budidaya cacing Lumbricus sangatlah terbuka lebar, asal tentu saja kita paham seputar dunia budidaya cacing semisal cara budidaya cacing darah dan pastinya tentang cacing Lumbricus bertele-tele lagi, kami akan memberikan panduan singkat dan praktis mengenai cara budidaya cacing lumbricus bagi para pemula. Silahkan disimak melalui penuturan berikut Budidaya Cacing LumbricusMeskipun tergolong mudah untuk dibudidayakan, namun kita tetap harus mengenal beberapa faktor pendukung hidup dari cacing Lumbricus ini. Dengan begitu, kita dapat meminimalisir kerugian dan dapat memperoleh keuntungan maksimal sekalipun itu di awal budidaya. Inilah langkah demi langkah budidaya cacing Persiapan Lokasi BudidayaLangkah awal yang perlu dilakuakn adalah persiapan lokasi budidaya cacing Lumbricus. Cacing jenis ini sangat menyukai tanah yang bersifat asam pH 6 – 7,2 dengan banyak bahan-bahan organik di sekitarnya. Anda dapat menggunkan dedaunan kering, kotoran ternak, atau sampah organik lainnya sebagai media ketersediaan bahan organik yang melimpah, cacing Lumbricus akan tumbuh baik di area dengan kelembapan udara mencapai 15 – 30 %. Sedangkan suhu udara yang ideal bagi pertumbuhan cacing adalah berkisar 15 – 25 derajat celsius. Karena membutuhkan suhu yang tidak terlalu tinggi inilah, maka lokasi cacing Lumbricus sebaiknya diletakkan di tempat yang terlindung dari sengatan sinar matahari secara langsung. Sedangkan untuk jenis cacing yang lain bisa Anda pelajari di cara budidaya cacing sutra dengan nampan dan cara budidaya cacing sutra tanpa lumpur .2. Persiapan Alat BudidayaBuatlah kandang berukuran 1,5 x 18 x 0,45 m dari bahan-bahan yang mudah ditemui semisal bambu, papan bekas, atau dalam kandang tersebut, buatlah rak-rak bertingkat sebagi wadah pemeliharaan, namun model dari tempat budidaya ini bisa Anda modifikasi sendiri sesuai dengan dengan menggunakan rak berkaki atau model tanpa Persiapan Bibit CacingSediakanlah bibit cacing Lumbricus unggulan yang dijual di pasaran atau pembudidaya yang sudah sukses, namun jika Anda berencana untuk mulai membangun budidaya dalam skala kecil Anda dapat menggunakan bibit cacing Lumbricus yang dari alam saja. Sementara jika Anda ingin budidaya cacing sutra dengan media tahu, maka pelajari tekniknya di cara budidaya cacing sutra dengan ampas Anda dapat memeliharaan bibit cacing Lumbricus tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikutSesuaikan jumlah bibit cacing yang akan Anda pelihara dengan luas wadah penampungan. Misal Anda akan memulai dengan 1000 bibit cacing, maka kandang yang disediakan sebaiknya berukuran 2,5 x < 1 x 0,3 cacing jika tempat sudah overloadPemeliharaan khusus kokon sampai anakan baru dapat dipindahkan setelah cacing berusia Peletakan Bibit CacingApabila tempat serta bibit cacing Lumbricus sudah tersedia, maka sekarang saatny kita meletakkan bibit-bibit tersebut ke tempat pembudidayaan. Masukkan cacing sedikit demi sedikit sambil diamati selama 3 jam sekali untuk melihat kondisi cacing Anda menjumpai ada cacing yang berkeliaran atau bahkan keluar dari dalam wadah, maka itu berarti media yang Anda sediakan kurang cocok dengan cacing tersebut. Sebaliknya jika dalam 12 jam cacing tidak ada yang berkeliaran, artinya media yang sudah Anda siapkan cocok dengan lingkungan hidup Proses PerkawinanMeskipun berkelamin ganda atau hemaprodit, namun dalam bereproduksi cacing tetap membutuhkan bantuan. Sepasang cacing yang telah kawin akan menghasilkan kokon yang berukuran 1/3 kepala korek api dan berisi telur. Telur tersebut akan menetas dalam rentang waktu 14 – 21 hari. Rata-rata dalam 1 tahun 100 ekor cacing dapat menghasilkan ekor cacing. Hasil dari budidaya cacaing Lumbricus tentu tidak sama dengan cacing sutra, baca di cara budidaya cacing sutra untuk Proses PemeliharaanPemeliharaan cacing Lumbricus meliputi pemberian pakan, penggantian media, penanganan pada saat telur menetas, dan penanganan hama serta pakan dilakukan sekali dalam 1 hari. Jika kita menanam sebanyak 1 kg, maka pakan yang disediakan adalah 1 kg juga. Pakan yang diberikan hendaknya dalam bentuk serbuk yang ditaburkan rata di atas media, namun jangan sampai pakan tersebut menutupi keseluruhan media dilakukan jika telah banyak kokonnya atau sudah menjadi tanah. Rata-rata penggantian media adalah 2 minggu saat telur akan menetas dapat dilakukan dengan mempersiapkan media berupa kotoran hewan, daun kering, batang pisang, atau limbah organik lainnya yang sudah dipotong-potong. Aduk semua bahan minus kotoran hewan dengan air hingga rata. Baru setalah itu Anda dapat menambahkan kotoran hewan dengan perbandingan 7 3 dan tambahkan air hama dan penyakit dapat Anda lihat di ll karena hama yang menyerang cacing Lumbricus berupa tikus, serangga, burung, lipan, ayam, serta hewan pemangsa Yang Harus DihindariDalam budidaya cacing Lumbricus, Anda harus menghindarkan bahan-bahan ini masuk kedalam kotak pemeliharaan. Bahan-bahan tersebut adalah Ampas kopi dan teh, minyak atau bahan yang berminyak, bahan berbau keras, sabun dan bahan kimia, garam – gula, tulang atau daging, serta buah bersifat masam seperti Panen Cacing LumbricusPanen cacing Lumbricus dilakukan dalam dua bagian yaitu cacing itu sendiri dan bekas tanah cacingnya. Untuk memanen cacing Anda cukup memberikan penerangan pada media tanamnya, maka cacing akan keluar dengan mudah bukan cara budidaya cacing Lumbricus? Silahkan mencoba dan meraih keuntungan dari pemeliharaan cacing ini. Selain itu, budidaya udang juga sangat menguntungkan Anda dapat pula mengembangkannya dengan belajar cara budidaya udang air tawar di kasih atas kunjungan Anda, salam budidaya. CaraMembuat Pelet Pakan Ikan Menggunakan Cacing September 15, 2014 Dapatkan link; Facebook; Twitter; Pinterest; Sebagai pakan ternak. Komposisi nutrisi Lumbricus rubelius adalah sebagai berikut: * Protein Kasar : 60 - 72% * Lemak : 7 - 10% Untuk membuat tepung cacing, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Bahan: * a. Tepung Cacing
Seiring dengan tingginya harga pakan pabrikan, maka sebagai peternak lele, maka tingginya harga pakan ini menjadi salah satu hal yang cukup mengganggu. Dengan tingginya harga pakan, maka otomatis biaya produksi juga semakin tinggi. Padahal harga jual lele masih tetap. Gambar dari Google ImagesUntuk itu diperlukan terbosan lain untuk mengganti pakan pabrikan ini dengan pakan lain yang kandungan nutrisinya tidak kalah dengan pakan pabrikan, namun harganya cukup murah. salah satu solusi pakan alternatif yang bisa digunakan adalah Cacing Tanan. Cacing tanah cukup mudah ditemukan, namun untuk kebutuhan yang cukup banyak diperlukan pembudidayaan khusus untuk cacing ini, nah berikut cara yang bisa dilakukan bagi peternak lele dalam membudidayakan cacing tanah sebagai pakan alternatif sikumis iniPemilihan lokasi dan pembuatan kandangGambar dari Google ImagesLokasi budidaya cacing tanah tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Dalam skala budidaya besar, dapat disediakan ruangan khusus yang atapnya tidak terbuat dari bahan-bahan yang dapat meneruskan sinar atau menyimpan panas. Sinar matahari langsung atau suhu tinggi dapat mengakibatkan pertukaran udara dalam wadah, sehingga media budidaya cacing tanah cepat kering. Pembuatan kandang sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapat di lingkungan kita, antara lain, bambu, rumbia, genteng, ijuk, papan bekas, dll. Di dalam kandang dibuat rak-rak bertingkat sebagai tempat menaruh wadah wadah pemeliharaanWadah pemeliharaan adalah tempat sarang cacing tanah, sehingga dapat memanfaatkan barang-barang bekas yang murah, seperti ember, kaleng, drum, karung, peti, plastik, dll. Ukuran wadah disesuaikan dengan kenyamanan saat perawatan. Bahan-bahan untuk sarangSarang merupakan tempat hidup sekaligus sebagai makanan cacing tanah. Untuk itu bahan sarang harus memenuhi syarat sebagai tempat hidup dan makanan. Bila bahan sarang lebih lengkap maka pakan tambahan yang harus diberikan lebih sedikit. Sehingga dapat dikatakan bahwa mutu sarang merupakan kunci keberhasilan budidaya cacing tanah. Bahan-bahan untuk sarang sebaiknya digunakan bahan yang murah. Bahan-bahan dimaksud antara lain kotoran ternak, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam, dedak, rumput, dedaunan, lumpur selokan, kertas/karton yang tidak terpakai, kompos sampak, eceng gondok, ampas singkong, dan berbagai sisa-sisa hasil pertanian. Semua kotoran ternak terutama yang sudah dingin langsung dapat dipakai sebagai sarang budidaya cacing membuat sarang, kita tidak perlu menggunakan semua bahan, tetapi yang terpenting harus memenuhi syarat-syarat antara lain mempunyai daya serap tinggi untuk menahan air, harus selalu gembur dan tidak menjadi padat, harus mudah terdekomposisi atau terurai, jangan mengandung tanah permukaan, dan jika diharapkan sebagai sumber pakan jangan terlalu tinggi proteinnya. Sarang bisa bervariasi susunannya tergantung dari bahan yang ada, temperatur lingkungan, dan tujuan budidaya cacing tanah. Hal ini mungkin karena cacing tanah berdaya adaptasi tinggi terhadap lingkungannya. Cara membuat sarangBahan-bahan yang tersedia terlebih dahulu dipotong-potong sepanjang 2-3 cm. Jika bahan tercemar zat-zat beracun, misal pestisida, sebaiknya direndam dulu dalam air selama 24 jam. Berbagai bahan, kecuali kotoran ternak, diaduk dan ditambah air. Pada minggu pertama dan kedua dilakukan pengadukan sebanyak dua kali dalam seminggu. Selanjutnya pada minggu ketiga dan keempat hanya dilakukan sekali pengadukan. Air selalu ditambahkan secukupnya supaya tetap basah, tetapi jangan sampai tergenang. Kotoran ternak secara terpisah juga harus selalu diaduk dan diberi air. Pengadukan dilakukan cukup sekali dalam seminggu. Biasanya dalam empat minggu sudah cukup baik untuk digunakan. Kemudian bahan campuran dan kotoran ternak itu dijadikan satu dengan perbandingan 70% bahan campuran dan 30% kotoran ternak. Seluruh campuran diaduk rata dan ditempatkan dalam lubang atau bak yang kemudian di atasnya ditutupi dengan plastik. Biarkan adukan itu selama 24 jam dan jangan sampai kekeringan. Yang perlu diperhatikan adalah tingkat keasaman dan temperatur dari adukan tersebut harus sesuai dengan media hidup cacing tanah. Temperatur diukur dengan termometer biasa, sedangkan tingkat keasaman pH dapat digunakan kertas lakmus. Setelah cacing tanah dimasukkan ke dalam bak, sebaiknya bak ditutup dengan daun pisang, pelepah pisang, atau dedaunan lain. Bisa juga menggunakan kertas koran, karung goni atau barang lain yang dapat digunakan sebagai tutup. Penutupan bertujuan untuk mengurangi penguapan dan melindungi cacing dari cahaya. Penanaman atau pemasukan bibit cacing tanahApabila media pemeliharaan telah siap dan bibit cacing tanah telah siap, maka penanaman dapat segera dilaksanakan dalam wadah pemeliharaan. Bibit cacing anah yang ada tidak sekaligus dimasukkan ke dalam media, tetapi harus dicoba sedikit demi sedikit. Amati apakah bibit cacing itu masuk ke dalam media atau tidak. Jika terlihat masuk, baru kemudian semua bibit cacing bisa dimasukkan. Pengamatan dilakukan setiap tiga jam sekali, apakah ada bibit cacing yang berkeliaran di atas media atau ada yang meninggalkan media. Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada cacing yang meninggalkan media berarti cacing tanah tersebut betah dan cocok dengan medi. Sebaliknya jika media tidak cocok, maka cacing tanah akan berkeliaran di permukaan. Untuk mengatasinya maka harus dilakukan perbaikan media. Perbaikan media budidaya cacing tanah dapat dilakukan dengan cara disiran dengan air, kemudian diperas. Lakukan secara berulang hingga air perasannya tidak berwarna hitam atau cokelat tua. Pemberian pakanGambar dari Google ImagesCacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam. Jumlah pakan dalam sekali pemberian sama dengan berat cacing tanah saat penanaman. Secara umum pakan cacing tanah adalah semua kotoran hewan. Kotoran yang dipakai sebaiknya yang sudah matang atau sudah terdekomposisi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari proses dekomposisi dalam media yang akan menghasilkan panas sehingga dapat menaikkan temperatur dalam media. Namun pakan yang lebih bervariasi lebih disukai oleh cacing tanah. Variasi pakan dimaksud antara lain 30% kotoran hewan dan 70% kompos hijauan. Atau dapat juga 30% kotoran hewan dan 70% ampas kedelai. Dapat juga diberikan pakan dari sisa-sisa dapur. Pemberian pakan harus dalam bentuk bubur dengan perbandingan 1 campuran pakan dan 1 air. Pakan diberikan merata di atas permukaan media tetapi sisakan 2-3 cm dari tepi yang tidak ditaburi pakan. Kemudian pakan ditutup dengan kain atau plastik atau bahan lain yang tidak tembus cahaya. Penggantian mediaPenggantian media dilakukan apabila media sudah menjadi tanah atau kascing bekas cacing, atau pada media tersebut telah banyak telur yang disebut kokon. Supaya cacing tetap berkembang maka harus dipisahkan antara telur, anak, dan induk. Harus dilakukan penggantian media dengan cepat bila terlihat sudah menjadi dan musuh cacing tanah Lintah membunuh cacing tanah dengan cara menghisap darah cacing sampai habis. Cara pengendaliannya yaitu dengan menaburkan tembakau di permukaan media. Kumbang menaruh telur-telur dalam media. Setelah telur-telur tersebut menetas menjadi larva, larva akan memakan media dan pakan cacing tanah. Biasanya kumbang jarang ditemukan, tetapi bila menemukan kumbang di permukaan media, segerah dibunuh. Semut merah, memakan pakan cacing tanah yang mengandung karbohidrat dan lemak. Padahal kedua zat ini diperlukan untuk penggemukan cacing tanah. Pencegahan dilakukan dengan cara sekitar wadah pemeliharaan diberi air cukup. Tikus, memakan pakan cacing tanah yang berupa butiran, biasanya sisa pakan ayam. Menanggulangi gangguan tikus dengan cara memasang alat perangkap. PanenDalam beternak cacing tanah ada dua hasil yang bernilai ekonomis tinggi yaitu cacing itu sendiri dan kascing. Panen dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang akan kami sampaikan disini adalah yang paling sederhana sehingga mudah diaplikasikan. Siapkan alat penerang, bisa lampu bohlam, neon, atau petromaks. Bila salah satu dari bagian wadah pemeliharaan diberi penerang, maka cacing akan berkumpul di bagian lain karena cacing sangat sensitif terhadap cahaya. Kemudian tinggal mengambil cacing tanah yang sudah berkumpul pada salah satu sisi dan memisahkan cacing tanah dengan media. Cara pemanenan sebagai berikut, siapkan wadah berbentuk kerucut atau corong. Masukkan bagian sarang yang terdapat cacingnya cacing sudah berkumpul pada salah satu bagian setelah bagian lain diberi penerang ke dalam kerucut atau corong yang sudah dipersiapkan. Corong ditaruh di atas wadah penampung yang hanya diberi lubang sebesar lobang corong sehingga kondisi dalam wadah penampung tetap gelap. Sesuai dengan sifatnya cacing tanah akan turun ke bawah dan masuk dalam wadah penampung dengan sendirinya. Ambil sarang/kascing bagian atas sedikit demi sedikit sampai habis. Demikian cara panen dilakukan sampai semua cacing tertampung dalam wadah Dengan sedikit tambahan/penyesuaian gambar Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaatTerima kasih sudah berkunjung ke blog ini Salam Patilers
CaraMembuat Pelet Pakan Ikan Menggunakan Cacing Cara Budidaya Cacing Tanah - Cacing tanah merupakan hewan yang berpotensi menjadi bahan tinggi. Budidaya cacing tanah relatif mudah, efisien dan murah, dimana untuk membudidayakan cacing ini hanya dibutuhkan suatu media berupa kompos (dalam kehidupan sehari-hari Ternak cacing tanah Lubrecus rubellus cukup membawa keuntungan, sebab sekalinya orang membeli cacing tanah, akan banyak sekali jumlahnya yang dibeli. Mungkin ternak cacing tanah akan terdengar menjijikan menurut beberapa orang, tapi sebenarnya kegiatan ini bisa membawa banyak keuntungan. Ternak cacing tanah akan membawa banyak keuntungan, bukan hanya untuk manusia, melainkan juga untuk lingkungan. Cacing tanah bisa diolah menjadi obat herbal untuk manusia, dan bisa menjadi pakan ternak bagi burung dengan kandungan gizi tinggi. Selain itu, cacing tanah juga mudah untuk dicari, yaitu berada di bawah tanah yang lembab. Kandungan Gizi Cacing Tanah Banyak para peternak burung atau pemancing, yang senang memanfaatkan cacing tanah sebagai bahan pakan ternak. Selain ptorein, cacing tanah juga mengandung karbohidrat sekitar 17%, lemak 45%, asam amino lengkap, asam glutamate 8,9%, Treonin 3,28%, lisin 5,16%, glycine 3,54, abu 1,5%, mineral serta air. Harganya cacing tanah juga tinggi, yaitu Rp75 ribu – Rp85 ribu perkilogramnya. Untuk manusia, cacing tanah dipercaya mampu menyembuhkan demam, serta obat untuk sakit thypus bagi manusia. Produk dengan berbahan dasar cacing tanah juga merambah ke industri kosmetik karena dipercaya ampuh dalam melembabkan dan meremajakan kulit. Meskipun menjijikan, namun banyak orang mencari cacing tanah ini, sehingga bisnis ternak cacing tanah pun masih banyak diminati oleh banyak peternak. Persiapan Budidaya Cacing Tanah Seperti budidaya ternak pada umumnya, beberapa hal harus Anda siapkan terlebih dahulu untuk memulai ternak cacing tanah. Diantaranya adalah persiapan wadah budidaya, media ternak , pemilihan bibit, menebarkan bibit cacing, mengelola pakan cacing, memberi makan, serta perawatan budidaya cacing tanah. 1. Siapkan Wadah dan Media Ternak Cacing Tanah Anda memerlukan wadah kotak box besar untuk menaruh tanah lembab. Ukurang box rekomendasi adalah 90 x 50 x 36 cm. Jika box sudah siap, maka Anda perlu memasukkan tanah setinggi 5 – 10 cm. Pilih tanah humus untuk media perkembangbiakkan cacing tanah. Cacing membutuhkan banyak nutrisi, apabila tanah yang dipilih tidak memiliki banyak nutrisi, maka Anda bisa menambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang secukupnya saja. Letakkan wadah berisi tanah tersebut jauh dari matahari secara langsung agar media tanah tidak rusak serta kering. Bisa ditaruh di tempat teduh. Berikan alas pada kotak box media perkembangbiakkan cacing tanah. Alas harus merupakan bahan yang tidak mudah menyerap kelembaban seperti karung. Anda bisa menggunakan kotak box berbahan kayu, triplek, atua styrofoam dengan memberikan alas tambahan. Media cacing tanah harus diganti sebulan sekali, tujuannya agar untuk memisahkan antara induk cacing tanah dengan anakan cacing serta memberikan kesempatan pada telur cacing untuk menetas lebih banyak. Tips lain untuk menjaga perkembangbiakkan cacing tanah Jaga kelembaban yang optimal antara 60 hingga 85%. Atur suhu yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan penetasan telur cacing tanah kurang lebih 15-25 derajat celcius. Demi pertumbuhan yang baik, cacing tanah perlu hidup di tanah yang sedikit asam hingga netral atau pH sekitar 6 hingga 7,2. Saat pemeliharaan usahakan agar tidak terkena sinar matahari secara langsung. Setelah tanah sudah diberi pupuk organik, serta wadah sudah ditaruh ditempat yang sejuk, maka Anda siap untuk masuk ke langkah selanjutnya, yaitu pemilihan bibit cacing tanah. 2. Pemilihan Bibit Cacing Tanah Menentukan bibit cacing tanah berkualitas, maka Anda harus tahu lebih dulu beragam jenis cacing tanah unggulan yang bisa membawa keuntungan untuk Anda. Jenis-jenis cacing tanah di antaranya, Megascolicidae, Genus Lumbricus, Lumbricidae, Eisenia, Pheretima, Diplocardia, Perionyx, dan Lidrillus. Paling umum di temukan di Indonesia, adalah Perionyx, Pheretima, dan Lumbricus. Ketiganya menyukai jenis tanah humus, penuh bahan organic. Jenis cacing tanah yang direkomendasikan adalah Lumbricus Rubellus, karena memiliki daya tahan yang kuat serta tidak banyak bergerak, mudah juga menggemukannya. Cacing Lumbricus juga banyak dipakai petani untuk membantu pertumbuhan tanaman subuh dan sehat, karena telur dan kotoran dari cacing Lumbricus banyak mengandung komponen biologis. Pemilihan bibit unggul untuk cacing tanah sangat penting, agar anakan yang dihasilkan induknya juga berkualitas hasilnya. Berikut ini langkah-langkah memasukkan bibit ke wadah berisi tanah Bibit cacing tanah berupa telur yang sudah menetas dari cacing sebelumnya. Masukkan bibit cacing sebanyak 50 – 100 biki ke dalam wadah berisi tanah yang sudah dipersiapkan. Perbandingannya adalah 1 1. Jika medianya 1 kg, maka cacing yang dimasukkan juga seberat 1 kg. Jaga kelembaban tanah dengan rajin menyemprotkan air ke tanah. Tanah juga bisa dicampurkan dengan suplemen terlebih dahulu. Pastikan pH tanah normal atau sekitar 5,5 – 7,5 Lakukan pemeriksaan rutin, setiap 3 jam sekali sejak hari petama pengembangbikkan. Jika cacing tampak ingin keluar, artinya kelembaban tanah dalam wadah mungkin kurang, suhu serta pH mungkin juga tidak sesuai. 3. Pemberian Pakan Ternak Cacing Tanah Pakan cacing tanah terdiri dari bahan makanan sebagai berikut Ampas tahu Pupuk kandang Limbah pertanian Tetes Probiotik Air Bahan pakan fermentasi Cara memberikan pakan cacing tanah Pemberian makan cacing tanah tentunya harus tturin dilakukan. Anda bisa mencampur bahan makanan di atas dengan kotoran hewan. Cara membuat pakan cacing tanah 1. Hancurkan bahan dari ampas makanan seperti tahu, sawi, kol, atau sayuran lainnya sampai menjadi seperti bubut dengan perbandingan 60% 40 %. 2. Pakan diberikan sebanyak 250 ml pada setiap media pengembangbiakkan berukuran 60 cm x 15 cm. 3. Pemberian pakan dilakukan 1 – 2 kali seminggu denganpemeliharaan bibit calon induk selama 1 – 1,5 bulan. Beri makan setiap pagi dan sore, jika telat, cacing akan melarikan diri dari wadah budidaya. 4. Bahan pakan fermentasi cara membuatnya adalah dengan mencampurkan ampas buah-buahan atau sayuran dengan air. Air tersebut sudah dicampur dengan EM4 serta tetes tebu. 5. Diamkan fermentasi selama 1 – 2 hari, kompos pun siap dijadikan pakan cacing tanah. Penggantian Media Cacing Tanah Kunci utama dalam perawatan budidaya cacing tanah adalah tanah, pastikan tanah selalu penuh nutrisi dan lembab. Media tanah harus diganti secara berkali, sekitar 1 – 2 bulan sekali. Cara memindahkannya, yaitu dengan mengeluarkan semua cacing tanah dari wadah. Setelah itu, masukkan tanah baru. Pindahkan cacing satu persatu ke dalam media baru. Ternak cacing tanah saat siap dipanen adalah pada usia 6 bulan perawatan di dalam media. Cacing tanah yang sudah dipanen siap dijual ke pasaran. Cara memanen cacing tanah cukup mudah karena cacing sangat takut pada cahaya, maka Anda hanya perlu mendekatkan wadah budidaya cacing pada lampu. Sekian informasi mengenai Panduan Ternak Cacing Tanah Pembibitan, Perawatan, dan Panen untuk Pemula yang bisa Sobat Ternak terapkan. Semoga ilmu dari Sinau Ternak bisa bermanfaat, selamat mencoba! ada1 trik sederhana agar kita tidak terlalu ribet mengurusi kelembapan media cacing, yaitu dengan mencampur dengan pakan. artinya apabila kita memberi makan cacing, maka kita kasih pakan tersebut air yang sangat banyak, atau bisa dikatakan pakan kita sudah seperti bubur. otomatis dengan memberi makan, maka kita juga melakukan penyiraman media. 3.
Selamat Datang di Web Rumah Budidaya, tempat beragam macam budidaya yang akan disajikan dalam web ini secara rinci dan detail. Dibawah ini saya akan membahas materi tentang Cara Budidaya Cacing Tanah, berikut penjelasannya Bahkan, bagi sebagian orang, cacing tanah adalah hewan yang menjijikkan. Itu juga dianggap sebagai sumber parasit dan penyakit. Namun, ternyata cacing tanah ini memiliki banyak keunggulan. Cacing tanah ini jelas memiliki banyak keunggulan dalam pakan ternak dan obat-obatan untuk manusia. Kandungan protein yang tinggi dalam tubuh cacing tentunya dapat menjadi sumber protein yang baik untuk ternak seperti ikan. Selain itu, ternyata cacing tanah dapat diobati dengan elixir, yang menurunkan panas bagi manusia. Dalam beberapa tahun terakhir, bahkan dalam industri kosmetik, cacing digunakan sebagai dasar untuk kosmetik, karena manfaat cacing dalam pelembab dan peremajaan kulit. Karena permintaan pasar yang tinggi, harga cacing mencapai nilai yang fantastis dan ekonomis. Jadi cacing-cacing itu, awalnya dianggap hewan menjijikkan, sebenarnya mulai dibudidayakan oleh banyak orang. Cacing tanah yang dibudidayakan adalah jenis Lumbricus Rubellus yang ditandai dengan warna kemerahan. Jenis cacing tanah Lumbricus rubellus adalah yang paling cepat tumbuh dan berkembang biak. Tidak ada kesulitan besar dalam cara menumbuhkan cacing tanah, sehingga Anda dapat menumbuhkan cacing tanah dengan benar. Jika hasilnya lebih optimal, maka perlu diketahui terlebih dahulu cara menumbuhkan cacing tanah yang baik agar cacing tanah nanti tumbuh dengan lancar. Sekarang, di sini kami memberikan informasi tentang cara memandu cacing tanah dengan benar. 1. Mempersiapkan Media dan Tempat Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus Kandang budidaya cacing sangat sederhana dan tidak perlu ditutup. Selungkup ini berbentuk kotak berisi media tanah untuk menampung cacing. Ini juga sangat mudah untuk membuat tempat dan media untuk budidaya bug. Anda hanya perlu membuat kotak kayu dengan volume 90 x 50 x 30 cm untuk menyesuaikan luas tanah untuk menjaga cacing tanah. Buat rak untuk mengatur kotak Anda untuk efisiensi lahan. Tanah yang diisi dengan kotak adalah tanah yang kaya humus, seperti kompos atau pupuk. Isi kotak dengan lapisan tanah atas dari batas atas kotak hingga ketinggian 5-10 cm. Pastikan tanah yang subur tidak terkena sinar matahari langsung dan gunakan air untuk membasahi beberapa media tanah. 2. Persiapan Bibit Cacing Lumbricus Rubellus Jika Anda ingin tumbuh dalam skala kecil kurang dari 10 kotak, Anda dapat menemukan bibit serangga langsung di tanah yang lembab dan banyak sampah organik. Dalam 10 kotak Anda dapat mencari 500-1000 cacing dengan berbagai ukuran. Untuk membuat lebih banyak benih cacing, ikuti langkah-langkah ini Persiapan kotak khusus untuk pembiakan cacing lumbricus rubellus Awal dipenuhi dengan benih cacing yang diperoleh dari alam Tunggu hingga dua bulan, terus makan kompos, seperti daun / sayuran kering. Setelah 2 bulan, cacing berkembang biak dan dapat ditransfer ke media kultur yang sudah disiapkan. Metode di atas efisien untuk budidaya skala kecil, tetapi untuk menanam cacing tanah yang besar lebih dari 100 kotak, Anda perlu membeli benih siap pakai untuk petani cacing lainnya. Karena jika Anda ingin membuat sendiri taman kanak-kanak, itu akan memakan waktu. Ideal untuk setiap kotak diisi dengan 50-100 cacing. Meskipun cacing ini diklasifikasikan sebagai herediter hermafrodit, ia tidak dapat membuahi dirinya sendiri tanpa menikahi cacing lain. Perbanyakan cacing sangat cepat karena 100 cacing bisa menjadi cacing dalam setahun. Pasangan cacing yang berpasangan menghasilkan 1 kepompong. Dalam dua minggu, kepompong menetas menjadi sekitar 20 cacing. 3. Transfer Bibit Cacing Untuk memindahkan bibit cacing ke kotak media, ikuti langkah-langkah ini Rendam tanah terlebih dahulu di kotak kultur Pastikan pH tanah normal antara 5,5-7,5 Isi setiap kotak dengan 50-100 cacing Perhatikan hari pertama. Anda perlu memeriksa setiap tiga jam untuk melihat apakah cacing itu keluar. Jika Anda merasa tidak nyaman dengan kondisi tanah di dalam kotak, maka serangga keluar dan mencoba meninggalkan kotak, mungkin karena tingkat pH yang tidak tepat atau suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika Anda tidak memiliki pilek, itu berarti Anda sudah terbiasa dengan lokasi baru. Jangan biarkan media terkena sinar matahari langsung atau sinar matahari langsung. Karena cacing ini adalah hewan yang peka terhadap cahaya. 4. Umpan Cacing Disediakan Cacing ini menyukai bahan-bahan organik sebagai makanan. Kompos dan pupuk kandang bisa menjadi sumber makanan bagi cacing. Untuk kompos, Anda dapat menggunakan daun kering atau sisa sayuran, dan kotoran dapat diambil dari berbagai jenis. Tetapi yang terbaik adalah kotoran sapi atau kerbau. Ada satu hal yang harus diperhatikan ketika pakan yang diberikan sudah longgar lunak. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan pencernaan cacing nantinya. Yang utama biasanya saat masih pengomposan, seperti limbah sayur kasar. Sekarang gunakan metode bokashi atau fermentasi untuk melunakkannya. Metode ini sangat mudah. Siapkan ember air, dan kemudian larutkan 1/4 kg gula atau molase. Campur botol EM4 dengan larutan gula. Simpan setidaknya 24 jam di tempat gelap semakin lama semakin baik Kumpulkan sisa sayuran / sisa buah / bahan kompos dan sebarkan larutan EM4 secara merata. Tutup dan tunggu 1-2 Anda siap untuk memberikan limbah kompos kepada cacing. Tujuan bokashi adalah untuk lebih mudah mencerna kompos, yang hampir dapat terbiodegradasi oleh bakteri dalam pencernaan serangga. Memberi makan cacing dilakukan sekali sehari saat makanan masih basah. Sebarkan merata di tanah. Harus mungkin untuk memperkirakan jumlah pakan, yaitu jumlah pakan untuk 1 kg cacing, pakan juga sekitar 1 kg. Juga disarankan untuk menggunakan kompos menu, yang diganti setiap beberapa hari, menggunakan kompos sayuran, kompos buah, kompos daun kering dan pupuk. 5. Penggantian Media Tanah Karena pertumbuhan serangga sangat cepat, maka perlu untuk mengganti tanah dengan terlalu banyak serangga dan kepompong ulat sutera telur. Penggantian biasanya dilakukan setiap 1-2 bulan. Artinya, semua cacing dikeluarkan dari media tanah dan kemudian dipindahkan ke media tanah baru. Nah, caching tanah sebelumnya cacing memungkinkan kepompong ulat sutera menetas dan mengembangkan cacing baru. 6. Membuat Sarang Telur Untuk mengumpulkan telur serangga dengan mudah, buat media, tempat serangga dapat bertelur. Caranya adalah dengan mencampur pupuk, kompos kering, kertas dan jerami. Jangan terlalu lunak atau ditanam untuk membentuk gundukan di kotak media tanah. Serangga yang ingin bertelur pergi ke posisi mereka dan bertelur. Saat mengganti tanah, lebih mudah mengumpulkan telur dari sarang. 7. Penanganan Hama Keberhasilan dan optimalisasi hasil dari metode penanaman cacing ini juga dipengaruhi oleh hama. Hama serangga berasal dari hewan lain, kebanyakan serangga. Hewan yang mengganggu dan menyerang serangga termasuk semut, kumbang, kelabang, tikus, ayam, bebek, kadal, kutu, dan lintah. Cara untuk mengendalikannya adalah dengan menempatkan kotak media di rak susun dan menyediakan kapur anti serangga di setiap dasar rak. 8. Pemanenan Cacing Panen cacing ini bisa dilakukan setiap enam bulan. Dua keuntungan yang kita dapatkan tanah kompos minyak, yang dapat dijual sebagai pupuk organik yang mahal, karena mengandung cacing itu sendiri dan nutrisi yang dapat terbiodegradasi. Sekian Materi Pada Hari Ini Mengenai Budidaya Perternakan Dengan Materi 8 Cara Mudah Budidaya Cacing Tanah Untuk Pakan Semoga Apa yang Disampaikan Bermanfaat Para Peternak. Terima Kasih …!!! Baca Juga √Cara Menanam Jagung Hibrida √Teknik Budidaya Karet √Cara Melatih Kucing √Budidaya Tanaman Singkong Terbaik √Ciri-Ciri Kucing Stres √Menanam Brokoli Sistem Hidroponik
Kandangini berbentuk box kotak yang diisi media tanah untuk memelihara cacing. Pembuatan tempat dan media budidaya cacing ini juga cukup mudah. Anda hanya perlu membuat box kayu dengan ukuran 90 x 50 x 30 cm dengan jumlah yang menyesuaikan luas lahan untuk memelihara cacing tanah. Untuk efisiensi lahan maka buatlah rak untuk menyusun box tadi.
Assalamu’alaikum yang ramah, ternak cacing lumbricus merupakan salah satu usaha yang menjanjikan. Usaha ini tidak hanya menghasilkan pendapatan bagi para peternak, tetapi juga menjadi sumber makanan yang bergizi bagi banyak orang. Peternakan cacing lumbricus tidak hanya menarik bagi para peternak, tetapi juga menjadi sumber makanan yang bermanfaat bagi orang lain. Ternak cacing lumbricus juga dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke memulai usaha ternak cacing lumbricus, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, Anda harus memilih jenis cacing yang akan diternakkan. Cacing lumbricus memiliki berbagai jenis, sehingga Anda harus memilih jenis yang sesuai dengan tujuan Anda. Kedua, Anda harus memilih lokasi yang tepat untuk menanam cacing. Pilih lokasi yang memiliki kondisi lingkungan yang baik dan juga memiliki ketersediaan air yang Anda harus menyiapkan media tanam yang tepat. Media tanam yang baik akan membantu cacing tumbuh dengan baik. Anda bisa menggunakan campuran tanah, pasir, dan kompos untuk media tanam. Keempat, Anda harus memastikan bahwa kandang yang Anda gunakan untuk menanam cacing memiliki kondisi yang baik. Pastikan bahwa kandang tersebut memiliki cukup ruang untuk cacing tumbuh dan Anda harus menyediakan pakan yang tepat untuk cacing. Pakan yang tepat akan membantu cacing tumbuh dengan baik. Anda bisa menggunakan berbagai jenis makanan, seperti kulit buah-buahan, kulit sayur-sayuran, dan juga daun-daunan. Terakhir, pastikan bahwa Anda memelihara cacing dengan baik. Pastikan bahwa Anda memberikan air yang cukup dan juga menjaga kebersihan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memulai usaha ternak cacing lumbricus dengan baik. Usaha ini akan menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan dan juga menjadi sumber makanan yang bermanfaat bagi banyak orang. Selain itu, usaha ini juga dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lumbricus adalah salah satu jenis cacing tanah yang populer di dunia. Cacing ini biasanya digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dan banyak digunakan sebagai pakan ternak. Selain itu, cacing lumbricus juga bisa digunakan untuk menghasilkan pupuk organik. Ternak cacing lumbricus juga dapat menjadi sumber pendapatan bagi peternak yang ingin menjual cacing memulai usaha ternak cacing lumbricus, peternak harus mempersiapkan beberapa bahan yang diperlukan. Bahan-bahan ini meliputi tanah, pupuk, air, dan cacing lumbricus. Tanah yang digunakan harus merupakan tanah yang subur dengan kandungan karbon, nitrogen, dan fosfor yang tinggi. Pupuk yang digunakan harus cocok dengan jenis tanah yang digunakan. Air harus bersih dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Cacing lumbricus yang digunakan harus sehat dan bahan-bahan tersebut tersedia, peternak harus menyiapkan tempat untuk menanam cacing lumbricus. Tempat ini biasanya terbuat dari bahan plastik atau kayu. Peternak juga harus menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk menanam cacing lumbricus. Alat-alat ini meliputi sekop, pengaduk tanah, dan alat lainnya yang diperlukan untuk menanam cacing semua bahan dan alat siap, peternak dapat mulai menanam cacing lumbricus. Peternak harus menyiram tanah dengan air sebelum menanam cacing lumbricus. Setelah itu, peternak harus mengaduk tanah dengan sekop agar tanah lebih subur. Setelah tanah siap, peternak dapat menanam cacing lumbricus dengan menyebarkannya di atas tanah. Peternak juga harus menutup tanah dengan menggunakan bahan plastik atau kayu untuk menjaga kelembaban menanam cacing lumbricus, peternak harus menjaga kualitas tanah dengan cara menyiramnya secara teratur. Peternak juga harus memastikan bahwa cacing lumbricus mendapatkan makanan yang cukup. Makanan ini bisa berupa kotoran hewan, sisa makanan, atau pupuk organik. Peternak juga harus memastikan bahwa cacing lumbricus tidak terkena bahan kimia berbahaya yang dapat merusak kesehatan cacing lumbricus tumbuh dengan baik, peternak dapat mulai menjual cacing lumbricus. Cacing lumbricus yang dijual bisa berupa cacing yang masih hidup atau pupuk organik yang terbuat dari cacing lumbricus. Peternak juga bisa menjual cacing lumbricus kepada pengusaha pupuk organik atau kepada peternak lain yang ingin memulai usaha ternak cacing lumbricus. Dengan cara ini, peternak dapat memperoleh pendapatan dari usaha ternak cacing Ternak Cacing LumbricusTernak cacing lumbricus adalah salah satu cara yang dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan banyak manfaat. Cacing lumbricus adalah cacing tanah yang terkenal karena kandungan gizi yang tinggi dan juga karena kemampuannya untuk membantu meningkatkan kualitas tanah. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat Anda dapatkan dari ternak cacing Kualitas TanahCacing lumbricus dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dengan cara memecahkan tanah dan mengubahnya menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna oleh tanaman. Cacing lumbricus juga dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dengan membantu meningkatkan kandungan nutrisi dalam tanah. Selain itu, cacing lumbricus juga dapat membantu mengurangi erosi tanah dengan membentuk jaringan akar yang Gizi TinggiCacing lumbricus memiliki kandungan gizi yang tinggi. Mereka mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh. Cacing lumbricus juga mengandung asam amino esensial seperti lisin dan metionin, yang dapat membantu meningkatkan kesehatan otak dan sistem saraf. Selain itu, cacing lumbricus juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan sistem kekebalan Protein Hemat BiayaCacing lumbricus adalah salah satu sumber protein yang hemat biaya. Mereka mudah diperoleh dan tidak memerlukan banyak biaya untuk dibudidayakan. Selain itu, mereka juga mudah diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Dengan begitu, cacing lumbricus dapat menjadi sumber protein yang hemat biaya dan bermanfaat bagi masyarakat yang memiliki anggaran Kualitas AirCacing lumbricus dapat membantu meningkatkan kualitas air dengan cara membantu mengurangi kandungan logam berat dan bahan kimia yang terkandung dalam air. Cacing lumbricus dapat membantu meningkatkan kualitas air dengan mengikat logam berat dan bahan kimia dalam tanah, sehingga membuat air lebih bersih dan aman untuk diminum. Selain itu, cacing lumbricus juga dapat membantu meningkatkan kesuburan air dengan menambahkan nutrisi dan oksigen ke dalam Pengendalian HamaCacing lumbricus juga dapat membantu dalam pengendalian hama. Mereka dapat membantu mengendalikan populasi hama dengan memakan hama seperti cacing tanah, lalat, lalat rumah, dan serangga lainnya. Dengan begitu, cacing lumbricus dapat membantu mengurangi populasi hama yang berbahaya bagi tanaman dan untuk Ternak Cacing LumbricusCacing lumbricus adalah salah satu jenis cacing yang banyak dipelihara oleh para peternak. Cacing ini dapat menghasilkan berbagai jenis produk yang berguna, seperti jus cacing, kompos, dan pupuk organik. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa cacing lumbricus mendapatkan nutrisi yang tepat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan yang Baik untuk Cacing LumbricusCacing lumbricus dapat tumbuh dengan baik jika diberi makanan yang tepat. Makanan yang baik untuk cacing lumbricus adalah sereal, seperti gandum, jagung, dan beras. Anda juga dapat memberi mereka makanan yang mengandung banyak protein, seperti kacang-kacangan, ikan, dan daging. Anda dapat mencampur berbagai jenis makanan ini untuk memberi nutrisi yang tepat kepada cacing yang Kurang Baik untuk Cacing LumbricusSelain makanan yang baik untuk cacing lumbricus, ada juga makanan yang harus dihindari. Makanan yang kurang baik untuk cacing lumbricus adalah makanan yang mengandung banyak lemak, seperti keju, mentega, dan minyak. Makanan yang mengandung banyak gula juga harus dihindari, seperti coklat, gula, dan permen. Juga, hindari memberi mereka makanan yang kaya akan kalori, seperti kentang, wortel, dan ubi Memberi Makan Cacing LumbricusUntuk memberi makan cacing lumbricus, Anda harus memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang tepat. Anda harus memberi mereka makanan yang bervariasi, seperti sereal, kacang-kacangan, ikan, dan daging. Juga, Anda dapat menambahkan sayuran dan buah-buahan ke dalam pakan cacing lumbricus. Selain itu, Anda juga harus memastikan bahwa mereka mendapatkan cukup air agar tetap hidup dan Nutrisi untuk Ternak Cacing LumbricusNutrisi yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan cacing lumbricus. Dengan memberi mereka makanan yang bervariasi, Anda akan memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Ini akan membantu Anda menghasilkan produk cacing yang berkualitas tinggi dan lumbricus dapat menghasilkan berbagai jenis produk yang berguna, seperti jus cacing, kompos, dan pupuk organik. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa cacing lumbricus mendapatkan nutrisi yang tepat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Makanan yang baik untuk cacing lumbricus adalah sereal, seperti gandum, jagung, dan beras, serta makanan yang mengandung banyak protein, seperti kacang-kacangan, ikan, dan daging. Untuk memberi makan cacing lumbricus, Anda harus memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang tepat. Nutrisi yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan cacing lumbricus, yang akan membantu Anda menghasilkan produk cacing yang berkualitas tinggi dan Merawat Cacing LumbricusCacing Lumbricus adalah jenis cacing yang populer di kalangan para peternak. Cacing ini dikenal karena daya tahan dan kemampuan mereka untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Cacing Lumbricus juga cukup mudah untuk diternakkan dan dijaga, sehingga banyak peternak yang memilih untuk Memelihara Cacing LumbricusUntuk merawat cacing Lumbricus, peternak harus menyediakan lingkungan yang tepat. Lingkungan ini harus memiliki kelembaban yang tepat, pH yang tepat, dan juga suhu yang tepat. Lingkungan ini juga harus memiliki banyak nutrisi untuk menjaga kesehatan cacing. Peternak juga harus memastikan bahwa lingkungan tersebut tidak terlalu kering atau terlalu basah, karena ini dapat menyebabkan masalah kesehatan pada Cacing LumbricusMakanan yang diberikan pada cacing Lumbricus harus menyediakan nutrisi yang cukup. Makanan yang diberikan kepada cacing ini harus mengandung protein, lemak, karbohidrat, dan vitamin. Makanan yang baik untuk cacing ini adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan ini harus diberikan secara teratur untuk memastikan bahwa cacing mendapatkan nutrisi yang Cacing LumbricusPenyakit yang paling umum yang dapat menyerang cacing Lumbricus adalah penyakit jamur. Penyakit ini dapat menyebabkan cacing menjadi lemah dan mengalami kematian. Untuk mencegah penyakit ini, peternak harus memelihara lingkungan yang bersih dan sehat, dan juga memastikan bahwa cacing mendapatkan nutrisi yang cukup. Peternak juga harus memastikan bahwa cacing tidak terkena infeksi atau penyakit Cacing LumbricusUntuk menjaga kesehatan cacing Lumbricus, peternak harus menyediakan lingkungan yang bersih dan sehat. Peternak juga harus memastikan bahwa cacing mendapatkan nutrisi yang cukup dan juga memastikan bahwa cacing tidak terkena infeksi atau penyakit lainnya. Peternak juga harus menyediakan tempat yang nyaman untuk cacing untuk bergerak dan bermain. Peternak juga harus memastikan bahwa cacing diberi makan secara Cacing LumbricusCacing Lumbricus dapat memberikan banyak manfaat bagi peternak. Cacing ini dapat menghasilkan produk yang berkualitas, seperti pupuk dan produk lainnya. Cacing juga dapat digunakan sebagai pakan ternak dan juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk produk biologi. Cacing juga dapat digunakan untuk mengurangi polusi tanah karena mereka dapat memecah bahan organik menjadi bahan yang lebih Lumbricus adalah jenis cacing yang populer di kalangan para peternak. Untuk merawat cacing Lumbricus, peternak harus menyediakan lingkungan yang tepat dengan kelembaban, pH, dan suhu yang tepat. Selain itu, peternak juga harus memastikan bahwa cacing mendapatkan nutrisi yang cukup dan juga harus menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Cacing ini dapat memberikan banyak manfaat bagi peternak, seperti produk yang berkualitas, pakan ternak, dan bahan baku untuk produk Cacing LumbricusCacing lumbricus adalah salah satu jenis cacing yang banyak dipelihara dan diternakkan. Cacing ini memiliki banyak manfaat, terutama untuk budidaya tanah. Dengan menjaga populasi cacing lumbricus, para petani dapat meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan produktivitas pertanian mereka. Selain itu, cacing lumbricus juga dapat digunakan untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aerasi tanah. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara terbaik untuk menangani cacing NutrisiPemberian nutrisi yang tepat adalah salah satu cara terbaik untuk menangani cacing lumbricus. Cacing lumbricus membutuhkan berbagai nutrisi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Mereka membutuhkan karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Untuk menjamin bahwa cacing lumbricus mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan, para peternak harus memberikan makanan yang tepat. Makanan yang dapat diberikan kepada cacing lumbricus termasuk buah-buahan, sayuran, daun, dedak, dan limbah Penyediaan Tempat TinggalSelain nutrisi, cacing lumbricus juga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman. Tempat tinggal yang tepat harus memiliki struktur yang kuat dan kondisi lingkungan yang baik. Cacing lumbricus akan tumbuh dengan baik di tanah yang lembut, banyak air, dan kaya akan nutrisi. Para peternak juga harus memastikan bahwa tempat tinggal cacing lumbricus tidak terkena sinar matahari langsung dan terlindung dari angin KebersihanKebersihan adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan saat menangani cacing lumbricus. Para peternak harus memastikan bahwa tempat tinggal cacing lumbricus selalu bersih dan bebas dari kotoran. Pembersihan rutin akan membantu menjaga kesehatan cacing lumbricus dan menghindari penyakit. Selain itu, para peternak juga harus memastikan bahwa tempat tinggal cacing lumbricus tidak tercemar dengan pestisida atau pestisida PerlindunganCacing lumbricus juga perlu dilindungi dari predator. Predator yang paling umum adalah tikus, anjing, dan kucing. Para peternak harus memastikan bahwa tempat tinggal cacing lumbricus tidak mudah diakses oleh predator. Mereka juga harus memantau populasi predator dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengendalikannya. Selain itu, para peternak juga harus memastikan bahwa tempat tinggal cacing lumbricus tidak terkena hujan atau angin PengawasanPengawasan adalah salah satu cara terbaik untuk menangani cacing lumbricus. Para peternak harus memantau populasi cacing lumbricus secara berkala untuk memastikan bahwa mereka tumbuh dan berkembang dengan baik. Mereka juga harus memantau kondisi lingkungan tempat tinggal cacing lumbricus untuk memastikan bahwa tempat tinggal tetap nyaman. Dengan melakukan pengawasan yang tepat, para peternak dapat memastikan bahwa cacing lumbricus mendapatkan semua yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang dengan Lingkungan Ternak Cacing LumbricusCacing Lumbricus atau cacing tanah adalah salah satu jenis cacing yang banyak digunakan sebagai hewan ternak. Cacing ini cukup mudah diternakkan dan memiliki banyak manfaat, seperti bisa dikonsumsi, bisa digunakan sebagai pupuk alami, dan bisa menyediakan sumber pendapatan bagi peternak. Namun, untuk menghasilkan hasil yang optimal, peternak harus memastikan bahwa cacing memiliki lingkungan yang nyaman dan lingkungan cacing Lumbricus meliputi suhu, cahaya, kelembaban, dan nutrisi. Suhu yang ideal untuk cacing adalah antara 15-25°C. Jika suhu di bawah atau di atas rentang ini, cacing akan mengalami stres dan mengalami kematian. Selain itu, cacing juga membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk membantu mereka bergerak dan bertahan hidup. Cahaya matahari terlalu terang atau terlalu redup dapat menyebabkan cacing mengalami juga penting untuk kesehatan cacing. Kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan cacing mengalami stres dan kematian, sementara kelembaban yang terlalu rendah dapat membuat cacing menjadi kering dan mati. Oleh karena itu, peternak harus memastikan bahwa kelembaban di dalam kandang cacing tetap itu, cacing juga membutuhkan nutrisi yang tepat untuk tumbuh dan berkembang. Cacing dapat tumbuh dengan baik dengan makanan yang terdiri dari kulit buah-buahan, sayuran, dan bahkan sampah organik. Peternak juga harus memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada cacing dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan lingkungan, peternak juga harus memastikan bahwa kandang cacing dijaga dengan baik. Kandang harus dibersihkan secara teratur dan harus diperiksa secara berkala untuk memastikan bahwa cacing tidak terkena penyakit atau parasit. Peternak juga harus memastikan bahwa kandang cacing tidak terlalu padat dan cukup luas untuk cacing bergerak dan bernafas dengan memastikan bahwa cacing mendapatkan lingkungan yang nyaman dan aman, peternak dapat memastikan bahwa cacing akan tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil yang optimal. Peternak juga harus memastikan bahwa mereka memberikan makanan yang tepat dan membuat kandang cacing tetap bersih dan Ternak Cacing LumbricusCacing Lumbricus adalah salah satu jenis cacing tanah yang banyak digunakan untuk tujuan pengamatan dan penelitian. Cacing ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein alami yang bermanfaat bagi tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa cacing-cacing ini mendapatkan perawatan yang tepat dan berkualitas. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk merawat cacing Pemeliharaan LingkunganPemeliharaan lingkungan yang tepat adalah kunci untuk merawat cacing Lumbricus. Cacing ini memerlukan lingkungan yang hangat, lembab dan berair. Anda harus memastikan bahwa tanah di tempat cacing berada cukup basah dan bahwa cacing memiliki cukup oksigen untuk bernapas. Anda juga harus memastikan bahwa lingkungan tidak terlalu panas, karena cacing dapat mati jika terlalu panas. Anda harus juga menjaga agar lingkungan tidak terlalu lembab, karena ini dapat menyebabkan cacing menjadi lemah dan rentan terhadap PencahayaanCacing Lumbricus memerlukan cahaya matahari yang cukup untuk menjaga kesehatannya. Anda harus menempatkan tempat cacing di tempat yang cukup terkena sinar matahari. Jika Anda tidak dapat menempatkan cacing di tempat yang cukup terkena sinar matahari, Anda harus menggunakan lampu khusus untuk cacing. Lampu ini dapat membantu menjaga kesehatan cacing dan memastikan bahwa mereka mendapatkan cukup PemupukanPemupukan adalah hal yang penting untuk memastikan bahwa cacing mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Anda harus memastikan bahwa tanah di tempat cacing berada diberi pupuk secara teratur. Anda juga harus memastikan bahwa pupuk yang digunakan tidak beracun dan tidak berbahaya bagi cacing. Anda harus juga memastikan bahwa tanah di tempat cacing berada selalu lembab dan banyak Pengendalian Hama dan PenyakitPengendalian hama dan penyakit adalah hal yang penting untuk memastikan bahwa cacing tetap sehat. Anda harus memastikan bahwa tanah di tempat cacing berada tidak tercemari oleh hama atau penyakit. Anda juga harus memastikan bahwa cacing tidak terpapar bahan kimia beracun yang dapat membahayakan cacing. Anda harus juga memastikan bahwa cacing tidak terpapar bahan kimia beracun yang dapat membahayakan MakananMakanan yang tepat adalah hal yang penting untuk memastikan bahwa cacing tetap sehat. Cacing Lumbricus memerlukan makanan yang beragam untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Anda harus memberikan cacing makanan seperti kotoran hewan, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Anda juga harus memastikan bahwa makanan yang diberikan tidak beracun dan tidak berbahaya bagi Penyediaan AirPenyediaan air yang tepat adalah hal yang penting untuk memastikan bahwa cacing tetap sehat. Cacing Lumbricus memerlukan air yang cukup untuk bernapas dan untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Anda harus memberikan cacing air secara teratur dan memastikan bahwa air yang diberikan tidak beracun dan tidak berbahaya bagi PembersihanPembersihan adalah hal yang penting untuk memastikan bahwa cacing tetap sehat. Anda harus membersihkan tempat cacing secara teratur untuk memastikan bahwa tanah di tempat cacing berada tetap bersih dan bebas dari sampah. Anda juga harus memastikan bahwa tanah di tempat cacing berada tidak tercemar oleh bahan kimia beracun yang dapat membahayakan Perawatan MedisPerawatan medis adalah hal yang penting untuk memastikan bahwa cacing tetap sehat. Anda harus memeriksa cacing secara teratur untuk memastikan bahwa mereka tidak mengalami masalah kesehatan. Jika Anda menemukan gejala penyakit, Anda harus segera meminta bantuan dokter hewan untuk menangani masalah ini. Anda juga harus memastikan bahwa cacing mendapatkan cukup vitamin dan mineral untuk memastikan bahwa mereka tetap Memanen Hasil Ternak Cacing LumbricusCacing lumbricus adalah salah satu jenis cacing yang banyak digunakan untuk keperluan budidaya. Cacing lumbricus ini memiliki banyak manfaat, mulai dari sebagai bahan baku industri, hingga sebagai pakan ternak. Oleh karena itu, cacing lumbricus banyak dibudidayakan oleh para peternak. Namun, untuk memanen hasil dari ternak cacing lumbricus, peternak harus memperhatikan beberapa Pemilihan Media TanamMedia tanam yang dipilih harus sesuai dengan jenis cacing yang akan dibudidayakan. Biasanya para peternak menggunakan media tanam berupa tanah yang dicampur dengan kompos. Tanah dan kompos ini haruslah bersih dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Selain itu, para peternak juga harus memastikan bahwa media tanam tersebut memiliki kelembaban yang tepat agar cacing lumbricus dapat tumbuh dengan Pemberian PakanPemberian pakan merupakan hal yang sangat penting dalam budidaya cacing lumbricus. Pakan yang diberikan haruslah berkualitas, seperti serbuk kayu, dedaunan, dan sebagainya. Selain itu, para peternak juga harus memastikan bahwa pakan yang diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi cacing lumbricus. Hal ini penting untuk menghindari masalah kekurangan nutrisi yang dapat menurunkan kualitas hasil ternak cacing Penanganan dan PengelolaanSelain pemilihan media tanam dan pemberian pakan, para peternak juga harus memperhatikan penanganan dan pengelolaan cacing lumbricus. Hal ini penting untuk memastikan bahwa cacing lumbricus dapat tumbuh dengan baik dan memperoleh nutrisi yang cukup. Selain itu, para peternak juga harus memastikan bahwa kandang cacing lumbricus dalam kondisi bersih dan bebas dari bahan kimia Pembersihan KandangPembersihan kandang merupakan hal yang sangat penting dalam budidaya cacing lumbricus. Para peternak harus rutin membersihkan kandang cacing lumbricus agar cacing lumbricus dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, pembersihan kandang juga penting untuk menghindari masalah penyakit yang dapat menurunkan kualitas hasil ternak cacing Pemantauan Kondisi KandangSelain pembersihan kandang, para peternak juga harus memantau kondisi kandang secara berkala. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kandang cacing lumbricus dalam keadaan baik dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Selain itu, para peternak juga harus memastikan bahwa kandang cacing lumbricus memiliki kelembaban yang tepat agar cacing lumbricus dapat tumbuh dengan Pemanenan Hasil TernakSetelah memenuhi syarat-syarat di atas, para peternak dapat mulai memanen hasil ternak cacing lumbricus. Pemanenan hasil ternak ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak cacing lumbricus. Selain itu, para peternak juga harus memastikan bahwa hasil ternak cacing lumbricus dalam kondisi baik dan bebas dari bahan kimia Penanganan Hasil TernakSetelah memanen hasil ternak cacing lumbricus, para peternak harus memastikan bahwa hasil ternak dalam kondisi baik. Untuk itu, para peternak harus segera membersihkan dan menyimpan hasil ternak cacing lumbricus dalam wadah yang bersih dan kering. Selain itu, para peternak juga harus memastikan bahwa hasil ternak cacing lumbricus tidak terpapar oleh bahan kimia Penyimpanan Hasil TernakSetelah membersihkan dan menyimpan hasil ternak cacing lumbricus, para peternak harus memastikan bahwa hasil ternak cacing lumbricus dalam kondisi baik. Untuk itu, para peternak harus menyimpan hasil ternak cacing lumbricus dalam wadah yang bersih dan kering. Selain itu, para peternak juga harus memastikan bahwa wadah yang digunakan memiliki kelembaban yang tepat agar hasil ternak cacing lumbricus dapat bertahan Pemasaran Hasil TernakSetelah menyimpan hasil ternak cacing lumbricus, para peternak harus mencari pasar yang tepat untuk memasarkan hasil ternak cacing lumbricus. Para peternak harus memastikan bahwa pasar yang dipilih memiliki permintaan yang tinggi untuk hasil ternak cacing lumbricus. Selain itu, para peternak juga harus memastikan bahwa harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas hasil ternak cacing cacing lumbricus dapat menjadi cara yang menarik dan menguntungkan untuk memulai usaha peternakan. Dengan biaya awal yang relatif rendah, peternak dapat memulai usaha dengan cepat dan menghasilkan pendapatan yang stabil. Peternak juga dapat menggunakan cacing lumbricus untuk meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi limbah organik. Dengan banyak keuntungan yang menarik, usaha peternakan cacing lumbricus dapat menjadi pilihan yang menguntungkan untuk peternak kasih telah membaca artikel ini. Saya berharap Anda telah mendapatkan informasi yang bermanfaat. Jangan lupa untuk berbagi informasi ini dengan orang lain. Sampai jumpa kembali!Video tentang Cara Ternak Cacing Lumbricus
Pasangancacing yang berpasangan menghasilkan 1 kepompong. Dalam dua minggu, kepompong menetas menjadi sekitar 20 cacing. 3. Transfer Bibit Cacing Untuk memindahkan bibit cacing ke kotak media, ikuti langkah-langkah ini: Rendam tanah terlebih dahulu di kotak kultur Pastikan pH tanah normal antara 5,5-7,5 Isi setiap kotak dengan 50-100 cacing
Merjosari Village in Malang, which used to be still an agricultural area, has gradually narrowed due to the large number of housing developments by developers. This has an impact on reduced agricultural output, especially chili and tomatoes. Farmers and laborers are unemployed because of the decreasing number of their agricultural lands. The program aims to provide training on the use of mushroom waste in the form of grajen into worm breeding media, program implementation methods by providing outreach programs, training, and providing worm culture facilities and infrastructure for farmers. The results of the program show that farmers and laborers in Merjosari Village can carry out their own cultivation of the lumbricus rubellus worm by utilizing mushroom baglog waste grajen. The results of the worm cultivation can be sold in the form of worms that can be used as animal feed, birds / poultry, fish, shrimp and so on, the basic ingredients of cosmetics and medicines, and worm feces vermicompost used for high-quality organic fertilizers, especially for plants such as flowers and fruit. For farmers and other communities, this program can create self-employment opportunities entrepreneurship, improve the economy and family welfare, participate in maintaining the balance of ecosystems and the environment. DOI Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Juli 2020, 93-104p-ISSN 2721-138X e-ISSN 2548-7159 Cacing Lumbricus Rubellus dengan MediaLimbah Jamur sebagai Bahan Dasar Kosmetik dan Obat-ObatanSari Yuniarti1, Sunarjo2, Laksni Sedyowati31Departemen Diploma III Perbankan dan Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2Departemen Hukum, Fakultas Hukum,3Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Merdeka MalangJl. Terusan Raya Dieng Malang, 65146, IndonesiaLPPMUNMERMALANGARTICLE INFOReceived 2020-04-10 Revised 2020-05-20 Accepted 2020-06-02KeywordsFarmers and laborers;Lumbricus rubellusworm; Mushroombaglog wasteHow to cite Yuniarti, S., Sunarjo, & Sedyowati, L. 2020. Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus dengan Media LimbahJamur sebagai Bahan Dasar Kosmetik dan Obat-Obatan. Abdimas Jurnal Pengabdian Masyarakat Universi-tas Merdeka Malang, 52, 93-104. Village in Malang, which used to be still an agricultural area, has graduallynarrowed due to the large number of housing developments by developers. This has animpact on reduced agricultural output, especially chili and tomatoes. Farmers and laborersare unemployed because of the decreasing number of their agricultural lands. The programaims to provide training on the use of mushroom waste in the form of grajen into wormbreeding media, program implementation methods by providing outreach programs, train-ing, and providing worm culture facilities and infrastructure for farmers. The results of theprogram show that farmers and laborers in Merjosari Village can carry out their own cultiva-tion of the lumbricus rubellus worm by utilizing mushroom baglog waste grajen. Theresults of the worm cultivation can be sold in the form of worms that can be used as animalfeed, birds / poultry, fish, shrimp and so on, the basic ingredients of cosmetics and medi-cines, and worm feces vermicompost used for high-quality organic fertilizers, especiallyfor plants such as flowers and fruit. For farmers and other communities, this program cancreate self-employment opportunities entrepreneurship, improve the economy and familywelfare, participate in maintaining the balance of ecosystems and the environment.© 2020 Published by University of Merdeka is an open access article distributed under the CC BY-SA license PENDAHULUANDesa Merjosari Kecamatan Lowokwaru merupakan salah satu desa di Kota Malang yang kebanyakanpenduduknya bekerja sebagai petani sayuran dan buruh tani, karena lahan di desa ini sangat cocok untukditanami berbagai sayuran seperti cabai, tomat, bawang, kubis, dan lain sebagainya. Sebelumnya kehidupanpara petani dan buruh tani tersebut cukup sejahtera karena tersedianya lahan-lahan kosong yang dapatCorresponding author Sunarjo Tel. +62 341 568395 E-mail sunarjo ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka MalangVolume 5, No 2, Juli 2020 93–104 94 dimanfaatkan untuk mereka bertanam. Penghasilan mereka cukup baik karena permintaan sayuran terutamacabai dan tomat cukup tinggi disertai dengan harga kedua sayuran tersebut relatif stabil di 1. Petani dan buruh tani dengan hasil tanaman sebagai mata pencaharianTetapi akhir-akhir ini penghasilan mereka sebagai petani maupun buruh tani semakin berkurang,karena semakin menyempitnya lahan-lahan kosong akibat semakin banyak para pengembang devel-oper yang memanfaatkan lahan tersebut untuk membangun rumah tinggal dan pertokoan ruko. Kondisitersebut menyebabkan para petani dan buruh tani pada saat ini banyak yang menganggur dan kekuranganpenghasilan. Para buruh tani tersebut hanya dapat memanfaatkan lahan yang masih ada yang jumlahnyasangat terbatas untuk ditanami cabai dan tomat dalam rangka mempertahankan kehidupan 2. Lahan perkebunan yang telah menjadi lahan perumahanDengan kondisi ini, dirasa perlu untuk melakukan upaya-upaya pemberdayaan buruh tani tersebutsehingga mereka dapat memperoleh peluang untuk meningkatkan penghasilan dengan melakukan berbagaiupaya produktif yang lebih baik. Upaya ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber-sumberdaya sekitar lingkungan mereka. Diharapkan pemanfaatan tersebut dapat meningkatkan mata pencaharian,penghasilan, dan sekaligus berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan alam melalui pemberdayaan masyarakat ini diharapkan dapat menumbuhkan peluang dan prospekusaha yang mandiri Mahendra, 2017; Torrido, 2013; Bancin, 2011.Pemberdayaan masyarakat dimaknai sebagai konsep nilai-nilai sosial dalam rangka pembangunanekonomi. Konsep ini merupakan paradigma yang bersifat participatory, people-centered, empowering, Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus dengan Media Limbah Jamur sebagai Bahan Dasar Kosmetik dan Obat-ObatanSari Yuniarti, Sunarjo, Laksni Sedyowati 95 and sustainable Chambers, 1995. Berdasarkan pendapat Budimanta & Rudito 2008, pemberdayaanmasyarakat termasuk dalam community development, sedangkan menurut Pigg 2002 pemberdayaanadalah hasil dari interpersonal saling pemberdayaan dan aksi sosial kolektif pemberdayaan sosial.Pemberdayaan adalah program untuk memperluas kapabilitas dan akses masyarakat untuk mendukungkemandirian. Pemberdayaan menurut Sulistriyani 2004 merupakan usaha memandirikan masyarakat melaluiperwujudan potensi yang dimiliki. Pemberdayaan masyarakat menyangkut dua kelompok saling terkait,yaitu masyarakat pihak yang diberdayakan dan pihak yang memberdayakan. Pemberdayaan masyarakattermasuk melalui pemanfaatan sampah atau limbah Ismail, 2019.Pemanfaatan limbah jamur baglog untuk budidaya cacing bahan komestik dan obat-obatanmerupakan suatu usaha yang dapat memberikan peluang ekonomi tinggi dan dapat menjaga keseimbanganlingkungan Nurwati, 2011; Hidayat, 2010. Pemanfaatan limbah jamur menjadi suatu usaha yang dapatmenjaga ekosistem lingkungan hidup dan dapat pula menambah penghasilan. Arti limbah yaitu barangyang dibuang yang berasal dari alam maupun hasil proses teknologi. Limbah dapat berwujud sisa kotoranhewan, tanaman, sayuran, dan barang-barang bekas lainnya. Limbah merupakan buangan yang dihasilkandari proses produksi domestik rumah tangga/sampah maupun industri dimana keberadaannya tidakdikehendaki karena kurang memiliki nilai budidaya jamur akhir-akhir ini semakin meningkat. Pengusaha UMKM Usaha Menengah,Kecil dan Mikro dan pengusaha besar banyak yang menggeluti bisnis ini. Jamur tiram putih yang bisadikosumsi merupakan pilihan yang baik karena mudah dikembangbiakan dan banyak manfaatnya. DiMalang perkembangbiakan jamur tiram sangat baik karena di kota ini merupakan daerah pegununganyang hawanya sejuk, yang iklimnya sangat cocok bagi pertumbuhan jamur tersebut. Jamur tiram memilikiusia lebih pendek dibanding jenis jamur lainnya, yaitu hanya butuh waktu 5 – 7 hari bakal jamur tumbuhmenjadi jamur besar dan siap dipanen. Keterlambatan memanen akan mengakibatkan jamur menjadikuning dan kualitasnya menurun sehingga harga jual juga akan 3. Budidaya jamur tiram putih dengan media baglogCara yang lebih baik mulai dikembangkan oleh beberapa petani, yaitu budidaya jamur dalam budidaya dilakukan dalam ruangan tidak menyebabkan biaya operasional bertambah karenatidak memerlukan lahan yang luas. Yang dibutuhkan agar jamur dapat berkembang biak dengan baikyaitu suhu dan perawatan yang tepat. Ruangan harus mempunyai suhu yang tetap lembab dan lantai ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka MalangVolume 5, No 2, Juli 2020 93–104 96 jangan lupa disiram sehingga suhu maksimal ruangan yaitu 29 derajat celcius. Media berkembang biakjamur tiram berupa serbuk kayu atau yang lebih dikenal dengan baglog yang dikemas dalam kantongplastik. Limbah baglog setelah digunakan untuk budidaya jamur pada umumnya dibuang begitu saja,akan tetapi sekarang limbah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik Hunaepi et al., 2018;Rosmauli, 2015 dan untuk media budidaya cacing Ernawati et al., 2019; Sunarjo & Yuniarti, 2017, dimanacacing tersebut dimanfaatkan sebagai bahan dasar kosmetik dan obat-obatan atau disebut Cacing Lum-bricus Rubellus. Baglog jamur merupakan jenis limbah organik yang tidak mudah busuk. Baglog jamurterdiri dari serpihan/bubur dari gergajian/grajen kayu, bekatul, dan kapur. Apabila sudah tidak dapatmenghasilkan kualitas jamur yang bagus atau baglog jamur gagal menjadi media perkembangbiakanjamur, maka akan menjadi limbah. Limbah tersebut dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan yangberupa serbuk kayu, kantong plastik yang tidak mudah terurai, kapas, karet gelang, kertas, dan cincinplastik. Pembuangan limbah secara sembarangan dapat menimbulkan pencemaran biotik yang berupamikro organisme seperti bakteri, jamur liar, dan mikrofauna seperti serangga. Di samping itu limbahdikhawatirkan menjadi sarang penyakit dan hama yang dapat mengganggu dan merusak budidaya jamur,tanaman pertanian, ternak maupun manusia. Demikian juga limbah dapat mengganggu pemandanganatau estetika lingkungan dan menimbulkan bau tidak baglog jamur dapat berdampak terhadap lingkungan hidup maupun budidaya jamurtersebut. Jamur liar yang tumbuh pada limbah baglog dapat menjadi sumber kontaminan yang padaakhirnya mengakibatkan kegagalan budidaya jamur tiram. Jamur liar akan menghasilkan banyak sporadan jika terbawa angin akan menyebar ke dalam ruang budidaya jamur tiram. Jutaan mikroba kontaminanpenyebab kontaminasi seperti bakteri penyakit, misselium dan spora jamur liar dapat dihasilkan hanyaoleh satu bagloggagal inkubasi Priyanto, 2013.Gambar 4. Cacing Lumbricus RubellusJenis Cacing Lumbricus Rubellus karena mengandung protein yang tinggi sering digunakan sebagaibahan membuat pakan hewan ternak atau hewan budidaya seperti ikan, udang, kodok, unggas, dan lain-lain Ernawati et al., 2019. Perlu diketahui juga bahwa Cacing Lumbricus Rubellus sangat banyak manfaatnyabagi manusia seperti sebagai obat penurun panas dan demam. Di luar negeri seperti Cina, Korea, Jepang,Kanada, dan Amerika, cacing jenis ini dijadikan sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik. Sekarang jenis Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus dengan Media Limbah Jamur sebagai Bahan Dasar Kosmetik dan Obat-ObatanSari Yuniarti, Sunarjo, Laksni Sedyowati 97 cacing ini juga dijadikan sebagai bahan obat dengan cara dikeringkan dan diekstrak dalam bentuk kapsulyang dapat menurunkan tekanan darah, demam/panas, dan meredakan penyakit ini diperuntukkan bagi mitra yang dibagi dalam 2 kelompok. Mitra I adalah masyarakatpetani yang tinggal di Desa Merjosari Kecamatan Dau. Setiap hari mereka bekerja dengan cara mengolahlahan kosong atau lahan yang disewa untuk ditanami sayur-sayuran seperti tomat, kubis, bawang, cabai,dan lain-lain. Hasil panen dari tanaman tersebut sebagian digunakan sendiri atau dijual kepada oranglain/pedagang pasar. Bila musim panen tiba banyak petani yang memanfaatkan waktunya mencari tambahanpenghasilan dengan membantu buruh tani lain. Mereka bekerjasama memetik tanaman yang telah siappanen, meng umpulkan, memi lah-milah, mengemas dan membant u membersihkan lah an u nt ukmempersiapkan proses tanam kembali. Sedangkan pekerjaan sehari-harinya selain menanam, merekajuga menyirami, memberi pupuk dan obat-obatan, mengolah/menggemburkan tanah, dan menjaga kadartanah agar tetap baik. Adapun kondisi permasalahan Mitra I dideskripsikan pada Tabel 1. Kondisi dan permasalahan masyarakat petaniKondisi Permasalahan Hasil pertanian  Menurun karena semakin terbatasnya lahan pertanian  Harga komoditas yang tidak stabil akhir-akhir ini. Penghasilan  Berkurang antara 30%-50% Tingkat ekonomi  Minim-standar Luang waktu  Banyak menganggur, dikarenakan waktu bekerja yang semakin sedikit Tingkat usia  35-60 tahun, sebagian besar masuk dalam usia produktif. Jumlah keluarga yang ditanggung  4-8 anggota keluarga Motivasi  Memiliki motivasi yang cukup tinggi untuk berusaha di bidang usaha lain. Mitra II adalah masyarakat buruh tani yang tinggal di sekitar Desa Merjosari dan desa TlogomasKecamatan Lowokwaru. Mereka memperoleh penghasilan dari pemilik tanah yang mempekerjakan mendapat bagian dari hasil penjualan panen, mereka juga memperoleh upah dari pekerjaanmenggarap tanah majikan tersebut. Adapun pekerjaan buruh tani tersebut meliputi mengolah lahan sebelumditanam, menanam, menyirami, memberi pupuk, menyemprot tanaman untuk menghilangkan hama,memangkas daun atau ranting yang sudah kering dan mati, menjaga kadar tanah agar tetap baik, danmemperbaiki lahan tanah. Apabila tiba musim panen, para buruh tani tersebut bekerja untuk memetikhasil panen, menyortir dengan cara memilah-milah mana hasil panen yang bagus dengan yang kurangbagus, mengemas dalam karung, menimbang, dan membersihkan lahan untuk mempersiapkan penanamankembali. Sama dengan petani lainnya, bila musim panen tiba banyak buruh tani yang memanfaatkanwaktunya mencari tambahan penghasilan dengan membantu buruh tani/petani lain. Mereka bekerjasamamemetik tanaman yang telah siap panen, mengumpulkan, memilah-milah, mengemas dan membantumembersihkan lahan untuk mempersiapkan proses tanam kembali. Adapun kondisi permasalahan Mitra IIdideskripsikan pada Tabel 2. ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka MalangVolume 5, No 2, Juli 2020 93–104 98 Tabel 2. Kondisi dan permasalahan buruh taniKondisi Permasalahan Lahan yang Digarap  Menurun dan semakin terbatas, karena banyak berdiri perumahan dan ruko Penghasilan  Berkurang antara 25%-50% Tingkat ekonomi  Minim-standar Luang waktu  Banyak menganggur, dikarenakan waktu bekerja yang semakin sedikit Tingkat usia  20-50 tahun, sebagian besar masuk dalam usia produktif. Jumlah keluarga yang ditanggung  4-5 anggota keluarga Motivasi  Memiliki motivasi yang sangat tinggi untuk berusaha di bidang usaha lain. Dari kondisi dan permasalahan yang dialami oleh mitra I dan mitra II Tabel 1 dan Tabel 2, makadapat disimpulkan bahwa kehidupan ekonomi yang sangat minim dan punya waktu luang yang dapatdimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan tambahan. Program ini diharapkan dapat membantu merekadalam mengatasi masalah mitra. Di samping mudah pelaksanaannya, biaya yang dibutuhkan relatif rendahtetapi memiliki tingkat keuntungan yang tinggi dan dapat diperoleh dengan relatif cepat. Tidak memakantempat dan bisa dikerjakan dengan melakukan kegiatan ini merupakan perpaduan antara limbah baglog jamur dengan ternak Cacing LumbricusRubellus, yaitu memanfaatkan limbah buangan baglog pembiakan jamur tiram putih sebagai media budidayacacing. Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat mitra I dan mitra II dapat tercipta lapangankerja sendiri wirausaha, terjadi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan keluarga, serta berpartisipasidalam menjaga dan memelihara keseimbangan METODEProgram ini diikuti oleh mitra I yang terdiri dari para petani yang berjumlah 8 orang, sedangkanmitra II yang terdiri dari para buruh tani yang berjumlah 11 orang. Para peserta dipilih melalui koordinatormasing-masing kelompok dan hasil suryei dari tim pengabdi. Para petani dan buruh tani tersebut sehari-hari bekerja pada lahan perkebunan di Desa Merjosari dan Desa Tlogomas Kecamatan Dau program dibagi dalam 2 bagian, yaitu metode pendekatan program dan prosedurkerja dalam merealisasi program. Metode pendekatan program meliputi 1 implementasi penyuluhantentang pemanfaatan limbah baglog jamur tiram putih untuk budidaya cacing. 2 Implementasi pelatihanpengolahan limbah baglog jamur tiram putih. 3 Implementasi program pembuatan sarana dan prasaranabudidaya Cacing Lumbricus Rubellus. 4 Implementasi program pengolahan limbah jamur tiram putih. 5Implementasi program budidaya Cacing Lumbricus prosedur kerja dalam budidaya Cacing Lumbricus Rubellus dengan menggunakan mediabaglog jamur tiram putih afkiran adalah 1 Pengumpulan baglog dan pemisahan dari plastiknya; 2Panghalusan baglog berisi serbuk gergajian kayu dengan tangan tidak perlu terlalu halus; 3 Jikabaglog kering perlu disiram air agar kelembaban dan kadar air bertambah. Pada umumnya baglogsudah mempunyai kadar air optimal sebagai media ternak cacing; 4 Selanjutnya baglogtersebut sudahsiap untuk digunakan sebagai media ternak cacing sekaligus sebagai makanannya; 5 Baglogdimasukandalam kotak plastik ember berbentuk persegi panjang berukuran dengan ukuran kurang lebih 35x25x10cm. Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus dengan Media Limbah Jamur sebagai Bahan Dasar Kosmetik dan Obat-ObatanSari Yuniarti, Sunarjo, Laksni Sedyowati 99 Per kotak plastik diisi kurang lebih 2 kg baglog; 6 Memasukkan bibit cacing kurang lebih 0,5 – 1 kg kedalam kotak ember yang sudah diisi baglog; dan 7 Setiap hari memberi makanan tambahan berupalimbah sayuran atau limbah buah-buahan secukupnya; dan 8 Mengganti kascing kotoran cacing denganmedia baglog baru setiap tujuh sampai sepuluh hari sekali. Cacing perhari dapat makan seberat tubuhnyadan selanjutnya akan menghasilkan ini gambaran layer/lapisan pada ternak cacing dengan media baglog buangan limbahjamur Gambar 5. Gambar lapisan 1 yaitu media ternak cacing berupa limbah baglog jamur serbukgergajian kayu/grajen yang beratnya sebanding dengan berat cacing yang akan diternak. Semula terbagimenjadi 3 layer/lapisan dan selanjutnya dalam waktu kurang lebih 7 hari setelah ternak dimulai akanterbentuk 2 layer/lapisan saja, yaitu cacing lumbricus dan kascing kotoran cacing. Kascing tersebutdapat dipanen dan digunakan untuk bahan pupuk pengaturan Layer 1 Layer 2 Layer 3 Layer 2 Serbuk kayu grajen dari baglog afkir Cacing Lumbricus Rubellus Cacing Lumbricus Rubellus Serbuk kayu grajen dari baglog afkir Kascing/ kotoran cacing Gambar 5. Ilustrasi pengaturan layer pada budidaya Cacing Lumbricus Rubellus3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil Pelaksanaan ProgramPelaksanaan program diawali dengan penyuluhan tentang pemanfaatan limbah baglog jamur tiramputih sebagai media ternak cacing kepada para mitra, yaitu Bpk. Untung Suntoro, Ibu Rukiyati, Ibu Tunik,Bpk. Agung, dan Ibu Dewi Maisyaroh. Penyuluhan dilakukan oleh instruktur yang telah berpengalamanbudidaya cacing dengan memanfaatkan baglog jamur sebagai media Gambar 6. Kegiatan penyuluhanberupa praktek langsung tata cara beternak cacing sehingga peserta selain mendengarkan penjelasaninstruktur juga dapat melihat secara langsung tata cara ternak cacing. Pada kesempatan tersebut pesertadipersilahkan bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami dan instruktur akan menjawab sekaligusmempraktekannya. Dengan metode tersebut, peserta benar-benar memahami tata cara ternak cacingdengan media baglog jamur. ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka MalangVolume 5, No 2, Juli 2020 93–104 100 Langkah berikutnya adalah mempersiapkan rumah cacing Gambar 7. Dikenal beberapa macamrumah cacing, yaitu menggunakan bak plastik, kotak kayu, dan bak jedingan atau kolam. Jenis bak apayang paling cocok digunakan tergantung pada lahan yang dimiliki. Apabila lahannya luas maka bak jedingandan kayu lebih cocok digunakan. Tetapi jika lahan yang dimiliki sempit atau memanfaatkan ruang-ruangkosong di rumah seperti lahan yang dimiliki oleh mitra maka bak plastik yang lebih cocok. Denganmenggunakan sistem bak plastik yang diletakkan dalam rak kayu akan kelihatan rapi dibanding sistemyang lain. Rak-rak tersebut dapat ditempatkan secara fleksibel di ruang yang kosong, seperti di dapur,teras, lorong rumah, dan lain-lain. Ukuran rak kurang lebih tinggi 120 sentimeter, panjang 75 sentimeter,dan tebal 40 sentimeter serta terdiri dari 5 tingkat. Satu rak dapat menampung 10 bak plastik sebagairumah 6. Penyuluhan tentang budidaya Cacing Lumbricus RubellusGambar 7. Penggunaan rak plastik sebagai rumah perkembangbiakan cacingLangkah berikutnya yaitu mempersiapkan media untuk budidaya cacing dengan menggunakan limbahbaglog jamur. Bersamaan dengan itu sekaligus mempersiapkan makanan pakan untuk cacing Gambar8. Pakan cacing selain berasal dari media baglog jamur juga dapat ditambahkan pakan tambahan yangberasal dari limbah organik rumah tangga seperti sisa sayur, sisa nasi; limbah organik industri sepertiampas tahu, maupun dari limbah organik lingkungan seperti pelepah pisang. Limbah organik sepertisawi, kol, dan bayam memiliki kandungan yang bakteri asam laktat dan protein yang sangat baik bagipertumbuhan cacing Superianto, Harahap, & Ali, 2018; Widayati & Santoso, 2016. Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus dengan Media Limbah Jamur sebagai Bahan Dasar Kosmetik dan Obat-ObatanSari Yuniarti, Sunarjo, Laksni Sedyowati 101 Setelah semua siap langkah berikutnya yaitu mencari indukan cacing yang berkualitas. Indukancacing tersebut dapat dibeli dari peternak cacing di sekitar Malang Raya. Satu rak yang di dalamnyaterdapat sepuluh bak plastik membutuhkan indukan cacing sekitar tujuh sampai dengan sepuluh makan kepada cacing dilakukan setiap hari cukup satu kali pada waktu pagi atau sorehari. Makanan yang diberikan secukupnya saja yaitu seberat maksimal 30 persen dari berat cacing dantidak berlebihan yang justru akan membuat cacing mati. Pakan yang berasal dari limbah rumah tangga,industri, maupun limbah lingkungan sebaiknya dihaluskan dulu dan selanjutnya dicampur dengan cairannutrisi pemacu pertumbuhan cacing seperti nutrisen dan probiotik air atau kelembaban media cacing harus diperhatikan, tidak boleh terlalu basah atau terlalukering. Agar tidak terlalu kering maka media cacing perlu disiram air. Cara sederhana untuk mengetahuikelembaban media cacing yang sesuai yaitu dengan mengambil segenggam media cacing selanjutnyaGambar 8. Pemanfaatan baglog jamur sebagai media ternak Cacing Lumbricus RubellusGambar 9. Pemanfaatan limbah organik sayur dan buah untuk pakan cacingdiperas. Jika saat diperas air tidak sampai menetes maka bisa dikatakan kelembaban media cacing sudahsesuai. Kelembaban yang sesuai akan membuat cacing cepat berkembang biak dan tumbuh jika terlalu basah atau kering maka akan menghambat pertumbuhan cacing bahkan cacing bisamati. ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka MalangVolume 5, No 2, Juli 2020 93–104 102 PembahasanHasil atau manfaat yang diperoleh para mitra setelah mengikuti penyuluhan dan selanjutnyamempraktekkan budidaya Cacing Lumbricus Rubellus adalah sebagai berikut 1 Penghasilan rak yang berisi sepuluh bak plastik dapat dipanen setiap bulan lebih kurang tiga sampai denganempat kilogram cacing. Semakin banyak rak ternak cacing yang dimiliki maka semakin besar pula penghasilantambahan yang diperoleh mitra. Panen cacing dapat dilakukan setiap bulan. Cacing yang sudah dipanenselanjutnya dijual kepada agen besar peternak cacing dimana para mitra menjadi anggotanya. Berapapunpanen cacing akan ditampung oleh agen besar dengan harga perkilogram sesuai harga pada hari menjualpanen luang yang dimiliki para mitra setelah melakukan pekerjaan utama sebagai pembantu rumahtangga, petani, atau pekerjaan lainnya, benar-benar dapat dimanfaatkan untuk budidaya cacing. Di sampingitu para mitra dengan melakukan budidaya cacing berarti menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dansecara tidak langsung juga ikut menjaga kelestarian lingkungan karena budidaya cacing yang dilakukanmemanfaatkan berbagai limbah atau sampah baik baglog jamur, limbah rumah tangga, limbah industri,maupun limbah alam yang notabene merupakan barang yang sudah dibuang dan dapat Cacing Lumbricus Rubellus sebenarnya merupakan usaha awal untuk melakukan usaha-usaha lainnya. Cacing mengandung protein yang sangat tinggi sehingga sangat cocok untuk bahan dasarpembuatan kosmetik maupun obat-obatan. Perusahaan-perusahaan kosmetik baik di dalam maupun diGambar 10. Hasil budidaya Cacing Lumbricus Rubellusluar negeri membutuhkan pasokan cacing dalam jumlah yang sangat besar dan terus-menerus. Cacingyang sudah diolah juga dapat menjadi bahan dasar obat-obatan untuk menyembuhkan berbagai penyakitseperti tipus, demam, dan samping itu, cacing juga menjadi bahan pokok dalam pembuatan pakan ikan atau pellet. Pelletyang mengandung cacing dapat mempercepat pertumbuhan ikan maupun ternak lainnya seperti ayamdan bebek. Dengan demikian jika sudah memiliki usaha budidaya cacing maka kita dapat mengembangkanusaha-usaha lainnya, dimana cacing menjadi bahan bakunya. Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus dengan Media Limbah Jamur sebagai Bahan Dasar Kosmetik dan Obat-ObatanSari Yuniarti, Sunarjo, Laksni Sedyowati 103 4. SIMPULAN DAN SARANSimpulanPemanfaatan limbah baglog jamur sebagai sarana atau media pembudidayaan Cacing LumbricusRubellus menjadi peluang yang sangat baik serta menjadikan masyarakat memiliki usaha yang lebih limbah baglog jamur, budidaya cacing ini juga memanfaatkan beberapa limbah lain diantaranyalimbah dari industri, limbah dari sektor rumah tangga, dan limbah lingkungan. Limbah baglog tersebutdiolah menjadi media perkembangbiakan cacing. Limbah rumah tangga dan limbah lingkungan dalambentuk sayur dan buah-buahan afkiran/buangan dimanfaatkan sebagai pakan cacing. Beberapa hari cacingdapat berkembang dan siap dipanen untuk dijual. Bagi para mitra, budidaya cacing ini memberikanbanyak manfaat, diantaranya meningkatkan penghasilan, memanfaatkan waktu luang dengan melakukanhal-hal positif dan lebih produktif, menumbuhkan jiwa kewirausahaan, menciptakan lapangan pekerjaan,dan berpartisipasi dalam memelihara lingkungan dan menjaga keseimbangan ini memiliki keterbatasan di sisi pendanaan, sementara di sisi lain masih banyak masyarakatkita yang berpenghasilan rendah. Mereka ingin sekali menambah penghasilan akan tetapi kurang mengertibagaimana caranya atau terkendala masalah dana. Untuk itu diperlukan pendampingan dan pendanaanuntuk lebih memberdayakan masyarakat/mitra lain baik di sektor perkebunan, peternakan, maupunperikanan sehingga pada akhirnya terjadi peningkatan kesejahteraan dan jiwa kewirausahaan. Keterbatasanprogram ini juga penggunaan tempat pembiakan cacing yang sangat sederhana, yang tidak dilengkapidengan alat mendeteksi suhu dan kelembaban. Pengabdi selanjutnya, dapat mengembangkan mediabiakan cacing yang dilengkapi alat pengatur suhu dan kelembaban udara. Belum menggunakan alat/mesin pengolahan limbah sayur dan buah yang lebih modern, sehingga pengabdi selanjutnya dapatmengembangkan alat bantu/mesin pengolahan limbah sayur yang lebih baik, mengingat pada programini, pengolahan limbah sayur masih menggunakan alat yang sangat sederhana. Untuk pengabdi selanjutnyadapat melakukan program perkembangbiakan beberapa jenis cacing yang lain seperti African NightCrawler, Tiger, dan PUSTAKABancin, M. H. 2011. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam Program Nasional PemberdayaanMasyarakat PNPM Mandiri Perdesaan Studi Kasus Bandung Barat. Journal of Regional andCity Planning, 223, 179-194. A., & Rudito, B. 2008. Metode dan Teknik Pengelolaan Community Development. JakartaIndonesia Center for Sustainable R. 1995. Poverty and livelihoods whose reality counts? Environment and Urbanization,71,173-204. N. M., Arthana, I. W., Kartika, G. R. A., Julyantoro, P. G. S., & Dewi A. P. W. K. 2019. Praktik carabudidaya Cacing Lumbricus Rubellus dalam menunjang budidaya ikan lele di Desa KeramasKabupaten Gianyar. Buletin Udayana Mengabdi,183. ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka MalangVolume 5, No 2, Juli 2020 93–104 104 Hidayat, F., Sugiarti, U. & Wicaksono, A. D. 2010. Pemanfaatan limbah media jamur tiram putihpleurotus florida sebagai tambahan pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanamankacang tanah Arachis Hypogaea L.. Agrika, 42.Hunaepi, H., Dharawibawa, I. D., Asy’ari, M., Samsuri, T., & Mirawati, B. 2018. Pengolahan limbahbaglog jamur tiram menjadi pupuk organik komersil. Jurnal SOLMA, 72, Y. 2019. Pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Academics in Action Journal of Commu-nity Empowerment, 11, 50-63. S. R. 2011. Pemanfaatan limbah baglog jamur sebagai media budidaya Cacing Pheretima Pascasarjana Universitas Gadjah Mada K. E. 2002. Three faces of empowerment Expanding the theory of empowerment in communitydevelopment. Journal of the Community Development Society, 331, M. & Widayati, W. 2000. Kompos dan pupuk hayati sebagai pupuk organik. Majalah PenelitiGula, XXXVI 1-2 A. 2013. Mengolah limbah baglog menjadi pupuk organik padat pupuk kompos untukjamur /meng tanggal 18 Januari 2014.Rosmauli, R. 2015. Pemanfaatan kompos dari limbah baglog jamur tiram pleurotusostreatus sebagaimedia tumbuh tanaman sawi hijau brassica rapa var. parachinensis l.. Jurnal Dampak, 122,120-126. A. T. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Penerbit Gava Media. & Yuniarti, S. 2017. Pemanfaatan sayur buangan untuk pakan Cacing African Night CrawlerANC sebagai bahan pembuat pellet. Abdimas Jurnal Pengabdian Masyarakat UniversitasMerdeka Malang, 21, 43-49. S., Harahap, A. E., & Ali, A. 2018. Nilai nutrisi silase limbah sayur kol dengan penambahandedak padi dan lama fermentasi yang berbeda. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 132, 172-181. A. 2013. Pelaksanaan penanggulangan kemiskinan studi Program Nasional PemberdayaanMasyarakat PNPM Mandiri. Optimum Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, 31, T. W., & Santoso, B. 2016. Budidaya Artemia menggunakan pakan limbah sayur pasar/silasesayur dan silase ikan. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur, 122, ... Konsep pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan untuk mendorong dan menggerakkan perekonomian masyarakat yang berbasis sumber daya dan nilai social yang dimiliki oleh masyarakat tersebut Sufiyanto et al., 2021;Cahyaningsih et al., 2021. Melalui konsep pemberdayaan tersebut, masyarakat diharapkan mampu untuk melakukan upaya yang produktif dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada disekitarnya Yuniarti et al., 2020. Selanjutnya, masyarakat dapat menciptakan peluang dan prospek usaha secara mandiri sebagai hasil dari upaya pemberdayaan yang telah dilakukan Torrido, 2013;Bancin, 2011 Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan potensi masyarakat dan sumber daya alam yang tersedia merupakan modal penggerak ekonomi di masyarakat secara berkelanjutan. ...Pemberdayaan masyarakat berbasis potensi dan sumber daya yang dimiliki merupakan salah satu upaya untuk mendorong perekonomian masyarakat. Pengembangan potensi dan sumber daya berbasis komunitas sebagai strategi pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. Kelompok Sadar Wisata Sukowilangun Berseri dan Kelompok Tani Suka Maju merupakan komunitas yang aktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat di Desa Sukowilangun Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang. Permasalahan yang dihadapi dalam pemberdayaan masyarakat ini adalah 1 keterbatasan lahan dan sumber air dalam pengembangan system pertanian dan perikanan air tawar; 2 belum memiliki konsep dalam pengembangan ekonomi kreatif untuk memaksimalkan potensi ekonomi hasil perikanan air tawar. Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah 1 pemanfaatan teknologi pertanian dan perikanan terpadu dengan sistem hidroganik, 2 pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan konsep ekonomi kreatif. Hasil yang diperoleh berupa 1 implementasi sistem hidroganik untuk menunjang teknologi pertanian dan perikanan terpadu, 2 disversifikasi usaha ekonomi kreatif melalui olahan Baby Fish Crispy.... Konsep pemberdayaan masyarakat merupakan upaya pembangunan ekonomi yang berbasis pada nilai-nilai sosial masyarakat tersebut Andrijono & Sufiyanto, 2021;Cahyaningsih et al., 2021. Melalui pemberdayaan ini, masyarakat diharapkan memperoleh peluang untuk melakukan upaya produktif dengan cara memanfaatkan sumber-sumber daya di sekitarnya Yuniarti et al., 2020. Terciptanya peluang dan prospek usaha yang mandiri dapat tumbuh melalui upaya-upaya pemberdayaan masyarakat Torrido, 2013;Bancin, 2011. ... Sufiyanto SufiyantoMochammad Musafaul AnamZaid Dzulkarnain ZubizarettaThe tourism sector has been targeted to be a tool that may develop people’s economies. Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis Sukowilangun Berseri is a community that develops Taman Suko at Sukowilangun, Kalipare, Malang Regency. However, the increasing number of tourism effects for the local community at Sukowilangun can still be categorized at a low level. Besides, the management capabilities and resources of the local community in developing Taman Suko as a local tourist destination have not been able to attract more tourists. We carry out a community service program through diversifying our business with the implementation of an aquaponics system to increase income derived from tourism management, providing assistance in efforts to develop tourism potential, and empowering local community-based communities at Taman Suko. The results of this program were implementing an aquaponics system as a business diversification as well as an education theme for tourists on how freshwater fish and vegetables are bred, developing some tourism support facilities such as photo spot, pathways, and fish pond, and promoting local culinary business through social media and a video KusnadiNovia RahayuAndri KusmayadiThe livestock sector has long been a source of livelihood for the people of Indonesia. In addition to having a positive impact, the increase in livestock business also has a negative impact, namely from the waste produced in the form of feces and urine. Vegetable waste is a waste material which is usually disposed of in open dumping without further management so that it will cause environmental disturbances and unpleasant odors. Recycling organic waste into something useful again can be done in various ways, among others, by making organic waste as earthworm feed which will later produce vermicompost fertilizer. This study used a completely randomized design CRD with 5 treatments and 4 replications, each treatment having a concentration of P0 = 100% cow feces + 0% cabbage waste, P1 = 75% cow feces + 25% cabbage waste, P2 = 50% cow feces 50 % Cabbage Waste, P3 = 25% Cow Feces + 75% Cabbage Waste, P4 = 0% Cow Feces + 100% Cabbage Waste. The results in this study are all treatments that produce temperature and pH are stated in accordance with SNI 19-7030-2004 the temperature is not more than 30 and the pH ranges from While the production of vermicompost produces P3 as a treatment that produces the highest production, namely with a production of 1400 grams with a waste degradation of satu pusat perikanan budidaya di Gianyar adalah di Desa Keramas. Ikan lele adalah komoditi utama di desa ini karena ikan lele merupakan salah satu komoditi perikanan tawar yang benilai ekonomis. Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan budidaya salah satunya adalah ketersediaan pakan. Usaha budidaya akan sulit berkembang apabila hanya menggunakan pakan buatan karena harganya yang relatif mahal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah mencari pakan alternatif yang bernutrisi namun harganya lebih murah. Cacing tanah Lumbricus rubellus adalah salah satu pakan alami yang memiliki kandungan protein tinggi dan relatif mudah untuk dibudidayakan. Oleh karena itu informasi tentang manfaat dan cara budidaya cacing tanah L. rubellus perlu disampaikan kepada pembudidaya ikan lele di desa Keramas melalui kegiatan pelatihan teori dan praktik. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat mendapatkan informasi tentang pakan alternatif dan mereka tertarik untuk memulai budidaya cacing untuk mendukung kegiatan perikanan terutama pada budidaya ikan lele. Kata kunci budidaya, cacing tanah, lele, pakan alami Yunita IsmailCommunity-based waste management is an effort to reduce and manage waste. The community, where the household is a part of it as one of the waste producers can reduce and reuse their waste and even provide an additional income. To make the community plays an active and continuous role in a waste management, an organization with community members is needed to run the management and utilize waste together, which will provide mutual benefits. From the community service activities that have been carried out, the community gives a positive response on managing waste. Institutions are needed to be made to maintain the sustainability of the waste management. Waste management activities are given to the parties who are homeowners, those who have an elementary education and those who are in a productive age 31-40 years.Limbah sayur kol memiliki kadar air yang tinggi sehingga cepat mengalami pembusukan maka salah satu alternatif penggunaannya dengan silase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai nutrisi yang terkandung dalam silase limbah sayur kol dengan penambahan dedak padi dan lama fermentasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL Pola Faktorial 2x3 yaitu faktor A adalah level penambahan dedak padi 0% dan 35%. Faktor B yaitu lama fermentasi 0 hari, 7 hari dan 14 hari. Parameter yang diukur adalah Bahan Kering BK, Protein Kasar PK, Lemak Kasar LK, Abu dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen BETN. Hasil penelitian menunjukan pemberian substrat dedak padi 35% memberikan pengaruh sangat nyata P0,05. Lama fermentasi tidak berpengaruh nyata P<0,05 Terhadap Bahan Kering BK, Lemak Kasar LK, Serat Kasar SK dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen BETN dan memberikan pengaruh sangat nyata P<0,01 terhadap kandungan penurunan Abu. Perlakuan terbaik terdapat pada level penambahan dedak padi 35% dan lama fermentasi 14 hari dilihat dari penurunan kandungan abu sebesar 11,38%Kata kunci Kualitas nutrisi, silase, limbah sayur kol, fermentasiDusun Bat Rurung desa Barejulat terdapat budidaya jamur tiram Pleurotus osteatus yang dikelola oleh kelompok budidaya jamur tiram Lombok. Kelompok ini disamping memproduksi jamur tiram juga memproduksi limbah berupa limbah baglog jamur tiram dalam jumlah satu kali masa panen kurang lebih 1 s/d 2 ton. Kondisi limbah yang sangat banyak mengakibatkan pencemaran pada lingkungan, ini dikarenakan anggota kelmpok pembudidaya tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan limbah baglog media jamur tersebut. Baglog merupakan media tanam jamur tiram yang terbuat dari serbuk gergaji dan beberapa bahan nutrisi sebagai sumber nutrisi bagi pertumbuhan jamur. Limbah banglog jamur terbagi menjadi dua jenis yakni baglog kotaminan dan baglong tua. Kurangnya keterampilan pembudidaya dalam pengolahan limbah menjadi acuaan dasar untuk melakukan pelatihan pengolahan limbah baglog menjadi pupuk organik. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini dalam proses menyelesaikan perasalah yang ada adalah dengan diskusi dan praktek learning by doing gabungan kedua metode tersebut diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan berkaitan dengan pengelolaan Limbah baglog media jamur tiram menjadi pupuk organik. Adapun hasil yang dicapai adalah 1 adanya pengetahuan dan keterampilan kelompok budidaya jamur tiram dalam mengolah limbah baglog menjadi pupuk organik, 2 meningkatnya partisifasi kelompok selama kegiatan pelatihan pengolahan hingga 85%, 3 dihasilkannya produk berupa pupuk organik padat, dan 4 terbentuknya unit usaha tambahan yakni usaha pupuk RosmauliPeluang budidaya jamur tiram putih Pleurotusostreatus cukup diminati oleh masyarakat karena usaha ini memiliki kelebihan diantaranya adalah modal murah, cepat perkembangbiakan dan cukup menguntungkan., tetapi limbah baglog yang dihasilkan belum maksimal dimanfaatkan. Pemanfaatan limbah dapat dijadikan kompos, dengan menggunakan aktivator alami dan dosis dilakukan di SMAN 1 Palembang dari bulan Januari sampai Mei 2015. Kriteria kompos yang baik adalah dengan aktivator pukan sapi 10% dengan waktu pengomposan selama satu bulan, komposisi kompos yang dihasilkan C-Organik 28,96, N-Total 1,30, pH 7,91, C/N 22, dan KTK 75. Komposisi media tumbuh tanaman sawi hijau Brassica rapa var. parachinensis L. yang baik adalah K3 60 tanah 40 kompos v/v, Tanah tersebut tergolong tanah masam dengan pH 4, C-organik tergolong rendah 1,01gkg-1. Kandungan Nitrogen tanah tergolong rendah yaitu sebesar 0,10 gkg -1. Kandungan P tersedia tanah tergolong sedang dengan kandungan sebesar 10,35 mgkg-1. Kandungan basa tanah berupa K sebesar 0,51cmolckg-1 tinggi; Na sebesar 0,11 cmolckg-1 rendah; Ca sebesar 1,18 cmolckg-1 sangat rendah, dan Mg sebesar 0,45 cmolckg-1 rendah. Rasio C/N tanah tergolong tinggi yaitu sebesar 10. Kapasitas Tukar Kation KTK tanah tergolong rendah sebesar 15,23 cmolckg-1, kejenuhan Al tergolong rendah yaitu sebesar 13,7 %, serta kejenuhan basa yang tergolong sangat rendah yaitu sebesar 14,77 %. dapat dilihat dari jumlah daun mulai bertambah pada minggu ke empat berjumlah 4 lembar, luas daun 252,5 cm2, biomassa basah 42,22 gram, dan biomassa kering 2,46 gram. Jumlah klorofil 51,4 daun atas/muda dan 36,8 daun bawah/tuaKatakunci aktivator, baglog, budidaya, klorofil ,limbah, pukan. Robert ChambersThis paper explores how professionals’ universal, reductionist and standardized views of poverty differ from those of the poor themselves. Poverty line thinking concerned with income-poverty and employment thinking concerned with jobs, project Northern concerns on the South, where the realities of the poor are local, diverse, often complex and dynamic. Examples illustrate how poor people’s criteria differ from those assumed for them by professionals. The paper also discusses neglected dimensions of deprivation including vulnerability, seasonality, powerlessness and humiliation. In the new understandings of poverty, wealth as an objective is replaced by wellbeing and “employment” in jobs by livelihood. The final sections argue for altruism and reversals to enable poor people to analyze and articulate their own needs, and they conclude with the implications for policy and practice of putting first the priorities of the E. PiggEmpowerment as a process in leadership education is seen as fundamental to community development. Often, empowerment is considered only from the individual, psychological perspective in community development interventions. That is, practitioners may arguethat individuals basically empower themselves through personal knowledge, attitudes, and behavior self-empowerment. The extensive literature on empowerment also makes clear that empowerment is an outcome of interpersonal mutual empowerment and collective social action social empowerment. The extent to which community developers are incorporating these dimensions into their interventions via leadership education is explored. The results of the literature review indicate that these interventions fall short of fully utilizing what we know about empowerment and its role in community development. Mediaadalah lingkungan hidup, sarang dan makanan cacing itu sendiri. dikarnakan media dapat menjadi makanan cacing itu sendiri maka media haruslah bahan-bahan organik sebaiknya tidak menggunakan tanah sama sekali, selain berat tanah kurang bisa mendukung kebutuhan makanan cacing secara optimal. Ada banyak bahan media yang dapat anda pilih diantaranya dedaunan kering, jerami padi, gerajen kayu eAaX.
  • y1mt4w3grv.pages.dev/684
  • y1mt4w3grv.pages.dev/647
  • y1mt4w3grv.pages.dev/549
  • y1mt4w3grv.pages.dev/934
  • y1mt4w3grv.pages.dev/558
  • y1mt4w3grv.pages.dev/534
  • y1mt4w3grv.pages.dev/450
  • y1mt4w3grv.pages.dev/127
  • y1mt4w3grv.pages.dev/33
  • y1mt4w3grv.pages.dev/541
  • y1mt4w3grv.pages.dev/985
  • y1mt4w3grv.pages.dev/716
  • y1mt4w3grv.pages.dev/977
  • y1mt4w3grv.pages.dev/966
  • y1mt4w3grv.pages.dev/404
  • cara membuat pakan cacing lumbricus